Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kenya Tewaskan 70 Orang

Kompas.com - 25/11/2023, 19:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com - Presiden Kenya William Ruto pada Sabtu (25/11/2023) mengatakan, sebanyak 70 orang tewas dalam bencana banjir yang meluas di negaranya.

Dia menyebut, banjir juga telah membuat puluhan ribu penduduk Kenya harus mengungsi dari rumah mereka.

Ruto menggambarkan bencana banjir kali ini sebagai situasi darurat.

Baca juga: Kenya Tetapkan 13 November Hari Libur Nasional untuk Menanam Pohon

Kenya dan negara tetangganya, Somalia serta Ethiopia, padahal baru saja menghadapi kekeringan terburuk dalam empat dekade terakhir.

Namun, negara-negara Afrika itu kini mengalami banjir dahsyat yang disebabkan oleh hujan yang terkait dengan pola cuaca El Nino.

Ruto menyampaikan, kabinet pemerintahannya akan mengadakan pertemuan darurat pada Senin (27/11/2023) untuk membahas rekomendasi-rekomendasi mengenai cara-cara menangani krisis ini.

"Sayangnya kita telah kehilangan 70 orang di seluruh Kenya karena hujan ini dan sekitar 36.160 rumah tangga telah mengungsi sejauh ini. Kenya sudah basah kuyup," katanya dalam sebuah pidato dari State House, dikutip dari AFP.

Ruto menambahkan bahwa Departemen Meteorologi Kenya telah memperkirakan akan ada lebih banyak hujan yang akan turun, sehingga meningkatkan risiko banjir lebih lanjut.

"Oleh karena itu, kita perlu mempersiapkan diri untuk situasi darurat yang akan terjadi," ucap dia.

Ruto menjabarkan, banyak jalan, terutama di bagian utara Kenya, telah digenangi air.

Baca juga: Raja Charles III Diminta Minta Maaf atas Kekejaman Inggris pada Kenya

Akibatnya, truk-truk yang mengangkut makanan, obat-obatan dan bahan bakar jadi terdampar.

Dia mengatakan, bahwa Angkatan Pertahanan Kenya telah dipanggil untuk mengangkut pasokan melalui udara ke masyarakat yang terdampar.

Ruto sendiri sempat dikecam secara luas pada bulan lalu setelah mengatakan bahwa negara Afrika Timur itu tidak akan mengalami hujan El Nino, hanya hujan lebat yang "tidak akan merusak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com