Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Biden Akan Jamu Jokowi | G7 Kecam Korut

Kompas.com - 09/11/2023, 07:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Daftar artikel Populer Global hari ini mencakup berita rencana Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjamu Presiden Indonesia Joko Widodo di Gedung Putih, dan kecaman G7 atas kiriman senjata Korea Utara ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Sementara itu, perdebatan terjadi di parlemen AS mengenai dana bantuan ke Israel karena Partai Demokrat ngotot Ukraina juga perlu diprioritaskan.

Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Populer Global sepanjang Rabu (8/11/2023) hingga Kamis (9/11/2023) pagi.

Baca juga: Dokter di Gaza Pingsan Saat Lihat Jenazah 2 Anaknya di Rumah Sakit

1. [POPULER GLOBAL] Tangis Jurnalis Gaza | Warga New York Duduki Patung Liberty

Cerita jurnalis di Gaza yang kehilangan anaknya akibat perang Israel-Hamas memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.

Di bawahnya ada berita tentang warga Yahudi di New York yang menduduki Patung Liberty untuk menuntut Israel mengakhiri serangan di Gaza.

Sementara itu, korban tewas di Gaza mencapai 10.022 orang dan PBB meminta perang segera dihentikan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Rusia Buru Hakim ICC yang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin

2. Biden Akan Jamu Jokowi di Gedung Putih AS pada 13 November

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menjamu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo di Gedung Putih pada 13 November 2023.

"(Biden akan) menegaskan kembali komitmen AS untuk memperdalam... kemitraan selama hampir 75 tahun antara negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre, dikutip dari kantor berita AFP pada Selasa (7/11/2023).

Jean-Pierre menambahkan, Biden dan Jokowi juga berencana membahas masalah ekonomi, inisiatif energi bersih, dan cara-cara untuk meningkatkan perdamaian serta stabilitas regional.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-622 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Nyapres Lagi | Avdiivka Bersiap Diserang

3. G7 Kecam Kiriman Senjata Korea Utara ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Para menteri luar negeri negara-negara G7 pada Rabu (8/11/2023) mengecam pengiriman senjata Korea Utara ke Rusia.

“Para Menteri Luar Negeri G7 mengecam keras peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berulang kali serta transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia, yang secara langsung melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan,” kata Kementerian Luar Negeri Jepang, dikutip dari kantor berita AFP.

Negara-negara kaya G7 yaitu Inggris, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa bertemu di Tokyo pada 7-8 November untuk membahas isu-isu termasuk perang Rusia-Ukraina dan krisis Israel-Gaza.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ilmuwan Sepakat Tahun 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

4. Perdebatan terkait Bantuan Dana AS untuk Israel, Demokrat Ngotot Ukraina juga Diprioritaskan

Senat Partai Demokrat AS menolak upaya Partai Republik terkait rancangan undang-undang untuk memberikan bantuan darurat kepada Israel, tetapi tidak memprioritaskan pemberian bantuan untuk Ukraina yang sedang melawan Rusia.

Senator Partai Republik Roger Marshall mengatakan bahwa penting bagi senat untuk tidak menunda pemberian bantuan kepada Israel.

Partai Demokrat pun keberatan akan hal ini. Dilansir dari Reuters, mereka menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada Ukraina, selain membantu Israel, pendanaan keamanan perbatasan, dan dana untuk melawan China di Indo-Pasifik.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Brussels Laporkan Progres Ukraina Gabung Uni Eropa

5. Bos Perusahaan Teknologi China DouYu Hilang sejak Oktober

Bos perusahaan teknologi China DouYu, Chen Shaojie, hilang sejak Oktober 2023 setelah penyelidikan terhadap konten ilegal di situsnya.

Menurut orang dalam industri, pendiri dan CEO DouYu ini terkait dengan dugaan perjudian saat siaran langsung di platform livestream tersebut.

Media milik pemerintah The Paper yang berbasis di Shanghai pada Senin (6/11/2023) melaporkan, DouYu didukung oleh raksasa teknologi China Tencent dan terdaftar di Amerika Serikat dengan kapitalisasi pasar 268 juta dollar AS (Rp 4,19 triliun).

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Turkiye Boikot Coca-Cola dan Nestle karena Diduga Dukung Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com