Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Sebut Negaranya Akan Ambil Alih Tanggung Jawab Keamanan Gaza Setelah Perang

Kompas.com - 07/11/2023, 08:53 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,ABC News

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya akan mengambil tanggung jawab penuh atas keamanan Gaza untuk waktu yang tidak terbatas setelah perang dengan Hamas berakhir.

"Israel, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan," kata dia, dalam sebuah wawancara televisi dengan ABC News yang disiarkan pada Senin (6/11/2023).

PM Israel kemudian menyampaikan dalih negaranya perlu mengambil alih tanggung jawab keamanan Gaza tersebut.

Baca juga: PM Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Bersumpah Terus Bertempur sampai Menang

"Ketika kami tidak memiliki tanggung jawab keamanan itu, yang kami alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kami bayangkan," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Militer Israel seperti diketahui telah tanpa henti menyerang Gaza sejak 7 Oktober lalu, ketika Hamas melancarkan serangan lintas batas yang menewaskan 1.400 orang di Israel menurut pihak berwenang Israel.

Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang, berdasarkan laporan terbaru Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.

Dalam wawancara pada Senin, PM Israel Benjamin Netanyahu membantah angka yang dilaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza tersebut.

Menurutnya, jumlah korban di Gaza kemungkinan besar mencakup "beberapa ribu" pejuang Palestina.

Baca juga: PM Israel Hukum Menteri yang Ancam Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza

PM Israel tolak seruan gencatan senjata

Meskipun ada seruan gencatan senjata dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan para pemimpin dunia lainnya, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak mendukung gencatan senjata.

"Tidak akan ada gencatan senjata -gencatan senjata umum- di Gaza tanpa pembebasan para sandera kami," katanya.

"Sejauh menyangkut taktis, jeda-jeda kecil -satu jam di sini, satu jam di sana- kami sudah pernah melakukannya," tambah Netanyahu.

Dia menyampaikan, Israel mungkin akan menyetujui jeda untuk mengizinkan barang-barang kemanusiaan masuk ke Gaza atau mengizinkan para sandera meninggalkan wilayah Palestina yang terkepung.

Ketika ditanya apakah ia harus bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober, Netanyahu mengatakan "tentu saja".

"Ini bukan pertanyaan dan harus diselesaikan setelah perang," katanya.

Dia mengakui bahwa pemerintahnya "jelas" tidak memenuhi kewajiban untuk melindungi rakyatnya.

Baca juga: PM Israel: Perang Lawan Hamas Akan Lama dan Sulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Gelombang Panas di India Tewaskan 33 orang, Termasuk Para Petugas Pemilu

Global
Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Jelang Final Liga Champions dan Euro 2024, Spanyol Sita 11 Ton Kaus Sepak Bola Palsu

Global
Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Netanyahu Bersikeras Perang Gaza Tak Akan Berakhir sampai Hamas Hilang Kemampuan

Global
Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Hamas Respons Positif Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Isi Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel yang Diumumkan Biden, Terdiri 3 Fase

Global
Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru dari Israel, Biden: Sudah Waktunya Perang Gaza Berakhir

Global
[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

[POPULER GLOBAL] Pertempuran Rafah Kian Sengit | Trump Divonis Bersalah

Global
Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Mantan Jubir Iran Bergelar Doktor Calonkan Diri Maju Pilpres

Global
Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Israel: Pertempuran di Gaza Utara Berakhir

Global
Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Panzerbike, Sepeda Motor Terberat di Dunia Bermesin Tank Soviet

Global
75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

75 Tentara yang Ditawan Rusia Dikembalikan ke Ukraina

Global
Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Influencer Ini Dikecam Usai Tinggalkan Orang yang Diberi Tantangan Lompat ke Danau dengan Imbalan Rp 325.000

Global
Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Isi Surat Pemimpin Tertinggi Iran bagi Mahasiswa Pro-Palestina di AS

Global
Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Ahli Geologi Klaim Pecahkan Misteri Lokasi Mona Lisa Dilukis, di Mana?

Global
Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Irak Eksekusi 8 Orang, Dihukum karena Terkait Terorisme

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com