Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangeran MBS Upayakan Cegah Konflik Israel-Hamas Meluas

Kompas.com - 10/10/2023, 22:21 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

RIYADH, KOMPAS.com - Penguasa de facto Arab Saudi yaitu Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada Selasa (10/10/2023) mengatakan kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas, dirinya berupaya mencegah konflik Israel-Hamas meluas.

Pangeran MBS berkata kepada Abbas, Arab Saudi terus “mendukung rakyat Palestina untuk mencapai hak sah atas kehidupan yang layak, mencapai harapan dan aspirasi mereka, dan mencapai perdamaian yang adil dan abadi,” lapor kantor berita pemerintah Saudi Press Agency (SPA).

Serangan Hamas dari darat, udara, dan laut ke Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menewaskan 900 orang di pihak Israel.

Baca juga: Iran Tegaskan Tidak Pernah Membantu Hamas Menyerang Israel

Serangan balik Israel kemudian merenggut 687 nyawa di Gaza.

Konflik meningkat di tengah spekulasi Arab Saudi--yang tidak pernah mengakui Israel--akan menormalisasi hubungan dengan Israel.

Normalisasi ini dilaporkan bagian dari kesepakatan pemberian jaminan keamanan dari Amerika Serikat serta bantuan mengembangkan program nuklir sipil.

Namun, Pangeran MBS bulan lalu mengatakan kepada Fox News bahwa masalah Palestina sangat penting bagi Arab Saudi.

Baca juga:

“Kita perlu menyelesaikan masalah ini. Kita perlu meringankan kehidupan rakyat Palestina,” kata MBS.

Para analis mengatakan, kemajuan apa pun menuju normalisasi kini mendapat pukulan berat akibat perang Hamas-Israel.

Pangeran MBS juga berbicara tentang krisis ini melalui telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi dan Raja Yordania Abdullah II, SPA melaporkan.

Baca juga: Siapa Hamas dan Mengapa Menyerang Israel?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com