Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2023, 20:41 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TRIPOLI, KOMPAS.com - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau yang dalam Bahasa Inggris disebut Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) pada Sabtu (16/9/2023) mengatakan, jumlah korban tewas akibat banjir Libya telah meningkat menjadi 11.300 orang.

OCHA mengungkapkan, data itu diperoleh dari Bulan Sabit Merah Libya.

Dengan menggunakan angka-angka dari Bulan Sabit Merah Libya, OCHA juga menyampaikan, bahwa sebanyak 10.100 orang lainnya masih hilang di kota Derna yang hancur.

Baca juga: Banjir Libya, 400 Korban Tewas Ditemukan di Pantai

Sementara, di tempat lain di Libya timur di luar Derna, disebutkan bahwa banjir merenggut 170 nyawa.

"Angka-angka ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan upaya regu pencari dan penyelamat yang bekerja tanpa kenal lelah untuk menemukan para penyintas," ungkap PBB, dikutip dari AFP.

Hampir seminggu setelah Badai Daniel menghantam timur laut Libya, OCHA menuturkan, situasi kemanusiaan masih sangat suram di Derna.

Masalah air minum yang parah telah melanda kota tersebut, dan setidaknya 55 anak keracunan karena meminum air yang tercemar.

Di daerah sekitarnya, yang sebagian besar telah mengalami konflik bersenjata selama bertahun-tahun, PBB memperingatkan bahaya ranjau darat yang berpindah dari air banjir, mengancam warga sipil yang masuk dengan berjalan kaki.

Baca juga:

Bulan Sabit Merah menyangkal

Selang sehari, Bulan Sabit Merah Libya pada Minggu (17/9/2023) membantah bahwa banjir Libya pekan lalu mengakibatkan 11.300 orang tewas.

"Kami terkejut melihat nama kami dicampurkan dengan angka-angka ini," kata juru bicara Bulan Sabit Merah Libya, Tawfik Shoukri, kepada AFP dari Benghazi.

Dia pun menambahkan bahwa angka-angka ini menambah kebingungan dan kesedihan keluarga korban yang hilang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

60 Persen Spesies Bunga Bangkai Rafflesia Terancam Punah, Kisah Sukses Indonesia Disorot

Global
Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Rangkuman Hari Ke-574 Serangan Rusia ke Ukraina: Janji Trump Ditagih | Permintaan Cabut Veto Rusia

Global
Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Iran: Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel Khianati Palestina

Global
Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Rusia Tangkis Serangan Udara Ukraina di Sevastopol Crimea

Global
200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

200 Orang Tewas dalam Sehari Pertempuran Azerbaijan Lawan Separatis Nagorno-Karabakh

Global
Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Presiden Ukraina Minta PBB Cabut Hak Veto Rusia di Dewan Keamanan

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian 'Jasad Alien' di Meksiko

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Penelitian "Jasad Alien" di Meksiko

Global
Viral, Tantangan Keluarkan Saus Tomat dari Botolnya hingga Tetes Terakhir

Viral, Tantangan Keluarkan Saus Tomat dari Botolnya hingga Tetes Terakhir

Global
Presiden Brasil Peringatkan Kemungkinan Terjadinya Kudeta di Guatemala

Presiden Brasil Peringatkan Kemungkinan Terjadinya Kudeta di Guatemala

Global
Raja Charles III Tiba di Perancis untuk Kunjungan Kenegaraan

Raja Charles III Tiba di Perancis untuk Kunjungan Kenegaraan

Global
Huawei Terus Cari Cara Batasi Kontrol Ekspor Chip AS ke China

Huawei Terus Cari Cara Batasi Kontrol Ekspor Chip AS ke China

Global
China Sebut Inggris Berusaha Kacaukan Hong Kong

China Sebut Inggris Berusaha Kacaukan Hong Kong

Global
Sudah 5 Tahun, Pakta Militer Korea Utara dan Korea Selatan Belum Jelas

Sudah 5 Tahun, Pakta Militer Korea Utara dan Korea Selatan Belum Jelas

Global
Zelensky Tagih Janji Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina dalam 24 Jam

Zelensky Tagih Janji Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina dalam 24 Jam

Global
Separatis Nagorno-Karabakh dan Azerbaijan Umumkan Gencatan Senjata

Separatis Nagorno-Karabakh dan Azerbaijan Umumkan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com