Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Diduga Dukung Kudeta Niger

Kompas.com - 29/07/2023, 20:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NIAMEY, KOMPAS.com - Officers' Union for International Security (OUIS) yang berafiliasi dengan kelompok tentara bayaran Wagner membagikan pesan diduga dari Yevgeny Prigozhin.

Pemimpin Grup Wagner itu diduga mengatakan, kudeta Niger adalah bagian dari perjuangan bangsa melawan penjajah.

OUIS dianggap Amerika Serikat sebagai kompi terdepan untuk Wagner di Republik Afrika Tengah.

Baca juga: Huru-hara Niger: Presiden Dikudeta, Militer Ambil Alih Negara

Meski suara dalam pesan suara itu mirip Prigozhin, AFP tidak dapat memastikan keasliannya.

Prigozhin menghilang dari pandangan publik sejak pemberontakan Grup Wagner terhadap petinggi militer Rusia bulan lalu.

"Apa yang terjadi di Niger tidak lebih dari perjuangan rakyat Niger melawan penjajah, yang mencoba memaksakan aturan hidup mereka sendiri," bunyi pesan itu.

Pesan itu juga menyebutkan, "Para mantan penjajah berusaha mengendalikan orang-orang di negara-negara Afrika" serta "memenuhi negara-negara ini dengan teroris dan berbagai geng, menciptakan krisis keamanan yang sangat besar".

"Untuk mempertahankan sistem perbudakan mereka yang sebenarnya di negara ini, mereka mengerahkan berbagai utusan asing, yang berjumlah puluhan ribu tentara," lanjutnya.

Suara itu menambahkan, "puluhan ribu tentara ini tidak mampu melindungi penduduk negara berdaulat. Penduduk menderita".

Baca juga: Kudeta Niger: Komando Militer Mendukung, Presiden Melawan

Wagner sudah bertahun-tahun menjadi pemain utama keamanan Afrika, tetapi operasinya di luar negeri kini dipertanyakan setelah pemberontakan gagal di Rusia.

Prigozhin mengeklaim efektivitas pasukan Wagner dengan mengatakan, seribu prajuritnya "mampu memulihkan ketertiban dan menghancurkan teroris, mencegah mereka melukai penduduk sipil".

Presiden Niger Mohamed Bazoum dikurung di kediamannya sejak Rabu (26/7/2023) oleh komplotan kudeta di negara Afrika barat itu.

Suara yang diduga dari Prigozhin keluar saat Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu para pemimpin Afrika dalam KTT Rusia-Afrika di Saint Petersburg.

Baca juga: Kudeta Niger, Perancis dan Rusia Desak Pemulihan Kekuasaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi 'Zero Conflict'

Anarki Laut China Selatan dan Urgensi Strategi "Zero Conflict"

Global
Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Italia Buru 142 Tersangka Anggota Mafia 'Ndrangheta

Global
Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Rangkuman Hari Ke-811 Serangan Rusia ke Ukraina: 280 Warga Sri Lanka Ikut Perang | Menhan Baru Rusia Ungkap Prioritasnya

Global
AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

AS: Boeing Bisa Dituntut atas Jatuhnya Lion Air dan Ethiopian Airlines

Global
Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Mengapa Presiden Putin Ganti Menteri Pertahanannya?

Internasional
Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Konflik Gaza Dominasi Kampanye Pilpres AS, Isu Ukraina Memudar

Global
Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Taiwan Deteksi 45 Pesawat China Terbang Dekati Wilayahnya, Terbanyak Sejauh Ini

Global
AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

AS Siap Kirim Senjata Lagi ke Israel, Kali Ini Senilai Rp 16,1 Triliun

Global
Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Dituding Israel Tak Izinkan Bantuan Masuk ke Gaza, Mesir: Kalian Putar Balikkan Fakta 

Global
Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Bebas Visa ke Korea Selatan, Mengapa Tak Kunjung Terwujud?

Global
PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

PBB: 56 Persen Korban Tewas di Gaza adalah Perempuan dan Anak-anak

Global
[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

[POPULER GLOBAL] Warga Israel Rusak Bantuan untuk Gaza | Jet Israel Bom Kamp Pengungsi Nuseirat

Global
Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Erdogan: Lebih dari 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turkiye

Global
Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Pemerintah Arab: Ibadah Haji Tanpa Izin akan Ditahan dan Kena Sanksi

Global
Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Tank Israel Terus Bergerak ke Rafah, Warga Sipil Kembali Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com