Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemimpin Tentara Bayaran Wagner Diduga Dukung Kudeta Niger

Pemimpin Grup Wagner itu diduga mengatakan, kudeta Niger adalah bagian dari perjuangan bangsa melawan penjajah.

OUIS dianggap Amerika Serikat sebagai kompi terdepan untuk Wagner di Republik Afrika Tengah.

Meski suara dalam pesan suara itu mirip Prigozhin, AFP tidak dapat memastikan keasliannya.

Prigozhin menghilang dari pandangan publik sejak pemberontakan Grup Wagner terhadap petinggi militer Rusia bulan lalu.

"Apa yang terjadi di Niger tidak lebih dari perjuangan rakyat Niger melawan penjajah, yang mencoba memaksakan aturan hidup mereka sendiri," bunyi pesan itu.

Pesan itu juga menyebutkan, "Para mantan penjajah berusaha mengendalikan orang-orang di negara-negara Afrika" serta "memenuhi negara-negara ini dengan teroris dan berbagai geng, menciptakan krisis keamanan yang sangat besar".

"Untuk mempertahankan sistem perbudakan mereka yang sebenarnya di negara ini, mereka mengerahkan berbagai utusan asing, yang berjumlah puluhan ribu tentara," lanjutnya.

Suara itu menambahkan, "puluhan ribu tentara ini tidak mampu melindungi penduduk negara berdaulat. Penduduk menderita".

Wagner sudah bertahun-tahun menjadi pemain utama keamanan Afrika, tetapi operasinya di luar negeri kini dipertanyakan setelah pemberontakan gagal di Rusia.

Prigozhin mengeklaim efektivitas pasukan Wagner dengan mengatakan, seribu prajuritnya "mampu memulihkan ketertiban dan menghancurkan teroris, mencegah mereka melukai penduduk sipil".

Presiden Niger Mohamed Bazoum dikurung di kediamannya sejak Rabu (26/7/2023) oleh komplotan kudeta di negara Afrika barat itu.

Suara yang diduga dari Prigozhin keluar saat Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu para pemimpin Afrika dalam KTT Rusia-Afrika di Saint Petersburg.

https://www.kompas.com/global/read/2023/07/29/203240570/pemimpin-tentara-bayaran-wagner-diduga-dukung-kudeta-niger

Terkini Lainnya

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke