KOMPAS.com - Liputan terkait jet tempur KF-21 di langit Sacheon menjadi berita paling populer di kanal Global Senin (17/7/2023).
Dilanjutkan kabar dari Ukraina, dimana serangan bertubi terus menghantam dan tak ada lagi yang bisa dilakukan selain bertahan—dan menunggu momentum serang balik.
Berikut daftar selengkapnya.
Baca juga: Ukraina Nekat Akan Tetap Ekspor Biji-bijian Saat Rusia Keluar dari Kesepakatan
“Wow”, itu lah kata yang terngiang di kepala ketika menyaksikan langsung uji terbang prototipe jet tempur KF-21 Boramae dengan nomor “004”. Pada Jumat (2/6/2023),
Kompas.com berkesempatan mengunjungi kantor Korea Aerospace Industries (KAI) di Kota Sacheon, Provinsi Gyeongsang, Korea Selatan (Korsel) bersama rombongan Indonesia Next Generation Journalist Network.
Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea merupakan program kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).
Baca juga: Pengungsi Rohingya Pilih Lebih Baik Dibunuh daripada Dipulangkan ke Myanmar
Ukraina pada Minggu (16/7/2023) mengatakan, pasukannya dalam posisi bertahan melawan serangan Rusia di dekat kota Kupiansk.
"Selama dua hari beruntun, musuh secara aktif menyerang di sektor Kupiansk di wilayah Kharkiv. Kami bertahan," kata Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Malyar, dikutip dari kantor berita AFP.
"Pertempuran sengit sedang terjadi, dan posisi ... berubah beberapa kali sehari," tambahnya.
Baca juga: WHO Prihatin dengan Peningkatan Kasus Flu Burung pada Kucing di Polandia
Ratusan tentara bayaran dari Grup Wagner tiba di Republik Afrika Tengah untuk mengamankan referendum pada 30 Juli 2023.
Di negara yang bermasalah itu, Grup Wagner telah membantu pemerintah melawan pemberontak.
Republik Afrika Tengah akan menggelar pemungutan suara mengenai perubahan konstitusi yang memungkinkan Presiden Faustin Archange Touadera mengamankan masa jabatan ketiga.
Baca juga: Di Balik Gagahnya Jet Tempur KF-21 di Langit Sacheon, Ada Tunggakan yang Belum Dibayar RI
Rusia pada Senin (17/7/2023) menuduh Ukraina berada di balik serangan terhadap sebuah jembatan jalan dan kereta api yang menghubungkan daratan Rusia dengan Crimea.
"Serangan hari ini di jembatan Krimea dilakukan oleh rezim Kyiv," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, di media sosial.
Rusia menyebut, serangan Ukraina di jembatan Crimea tersebut menewaskan pasangan sipil dan melukai anak mereka
Baca juga: Rusia Cabut Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina, Waspada Krisis Pangan Global
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.