Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-504 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT NATO Putuskan Ukraina Belum Bisa Gabung, G7 Beri Bantuan Abadi

Kompas.com - 13/07/2023, 12:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

Ini berarti Norwegia akan mengalokasikan 10 miliar kroner untuk bantuan militer dan 7,5 miliar untuk dukungan sipil pada tahun ini.

Rusia komentari penggunaan bom tandan oleh Ukraina

Kremlin pada Rabu mengatakan, akan meluncurkan tanggapan jika Ukraina menggunakan bom tandan atau cluster bombs terhadap pasukannya, setelah Washington menjanjikan senjata itu ke Kyiv.

“Potensi penggunaan amunisi jenis ini mengubah situasi, dan tentu saja akan memaksa Rusia mengambil tindakan balasan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Zelensky yakin Ukraina akan berada di NATO setelah perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu menyampaikan harapan bahwa Ukraina bisa bergabung dengan NATO setelah perang Rusia berakhir.

Itu terjadi setelah para pemimpin negara anggota NATO menolak menetapkan batas waktu keanggotaan Ukraina.

"Saya yakin, setelah perang, Ukraina akan berada di NATO. Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk mewujudkannya," kata Zelensky, pada konferensi pers di KTT NATO di Vilnius.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-501 Serangan Rusia ke Ukraina: Kenangan Pahit Kamboja | Erdogan Bahas Swedia

Zelensky: janji G7 tidak dapat menggantikan keanggotaan NATO

Zelensky sendiri menyambut komitmen keamanan baru dari kekuatan G7 pada Rabu.

Tetapi, dia memperingatkan, bahwa ini tidak bisa menjadi pengganti keanggotaan NATO nantinya.

Berbicara setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Zelensky mengatakan janji-janji G7 harus dilihat bukan sebagai pengganti NATO, melainkan sebagai jaminan keamanan dalam perjalanan menuju integrasi.

“Kami dapat menyatakan bahwa hasil KTT ini bagus, tetapi jika kami menerima undangan, maka itu akan menjadi optimal,” katanya pada KTT NATO di Vilnius

Hampir setengah dari pengungsi Ukraina di Jerman merencanakan tinggal jangka panjang

Hampir setengah dari pengungsi Ukraina di Jerman berencana untuk tinggal dalam jangka panjang. Hal itu terungkap dalam sebuah survei yang diterbitkan DIW Berlin Economic Institute pada Rabu.

Lebih dari satu juta orang Ukraina telah tiba di Jerman sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Dalam sebuah survei yang diterbitkan oleh DIW Berlin Economic Institute, 44 persen pengungsi yang ditanya mengaku berniat untuk tinggal di Jerman setidaknya beberapa tahun lagi atau secara permanen.

Dalam survei serupa yang dilakukan pada musim panas 2022, angkanya mencapai 39 persen.

Survei baru menanyai hampir 7.000 pengungsi Ukraina berusia 18-70 di seluruh Jerman.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-500 Serangan Rusia ke Ukraina: Rencana Biden Kirim Amunisi Dikutuk, Zelensky Didukung Turkiye

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com