Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-494 Serangan Rusia ke Ukraina: Pengganti Wagner Belum Dicari | Tudingan untuk Prigozhin

Kompas.com - 03/07/2023, 17:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-494 pada Minggu (2/7/2023), ditandai dengan kemajuan pasukan Moskwa di empat wilayah garis depan.

Sementara itu, Rusia merasa belum membutuhkan pengganti pasukan tentara bayaran Wagner yang memberontak.

Rangkuman perang Ukraina-Rusia terkini dapat Anda baca di bawah ini.

Baca juga: Zelensky: PLTN Zaporizhzhia yang Dikuasai Rusia Ancaman Serius

1. "Bos Wagner melenceng karena dapat uang miliaran rubel"

Propagandis top Rusia Dmitry Kiselev pada Minggu (2/7/2023) menuduh pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, melenceng setelah mendapat uang miliaran rubel dari negara.

Hampir dua pekan lalu Prigozhin memimpin pasukannya memberontak melawan petinggi militer Rusia, menjadi peristiwa memalukan bagi Kremlin.

"Prigozhin keluar jalur karena uang besar," kata Kiselev, salah satu propagandis utama Rusia, dalam acara televisi mingguannya pada Minggu.

Baca selengkapnya di sini.

2. Rusia maju di empat wilayah garis depan Ukraina timur

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Ganna Maliar pada Minggu (2/7/2023) mengatakan, pasukan Rusia bergerak maju di empat wilayah garis depan Ukraina timur saat pertempuran sengit terjadi.

"Pertempuran sengit terjadi di mana-mana," tulis Ganna Maliar di media sosial, menambahkan bahwa situasinya cukup rumit.

"Musuh bergerak maju di sektor Avdiivka, Mariinka, Lyman. Musuh juga bergerak maju di sektor Svatove," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Jenderal Senior Rusia Menghilang Pasca-pemberontakan Wagner

3. Rusia belum butuh pengganti Wagner untuk perang di Ukraina

Kepala Komite Pertahanan Negara Bagian Duma, Andrey Kartapolov, pada Senin (3/7/2023) mengatakan bahwa Rusia belum membutuhkan pasukan pengganti tentara bayaran Wagner yang memberontak.

“Tidak ada ancaman sama sekali terkait penurunan potensi tempur, baik dalam perspektif jangka menengah maupun jangka panjang,” kata Kartapolov, seperti dikutip kantor berita pemerintah TASS.

"Pada saat (percobaan) pemberontakan, tidak ada karyawan PMC Wagner di garis depan, mereka semua berada di kamp," tambahnya.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com