Asosiasi Senam AS (USA Gymnastic) melakukan penyelidikan internalnya sendiri, dan presiden organisasi saat itu Stephen Penny telah melaporkan tuduhan itu kepada kantor lapangan FBI di Indianapolis. Tetapi FBI baru menyelidiki kasus itu beberapa bulan kemudian.
Baca juga: 40 Tahun Dibui di Malaysia, WNI: Staf Penjara Anggap Saya Teman, Bukan Tahanan
Insiden penikaman Nassar kembali mengungkap masalah kekurangan staf yang signifikan di Biro Penjara dalam beberapa tahun terakhir ini.
Hal tersebut juga sempat menjadi sorotan ketika pemodal Jeffrey Epstein ditemukan tewas bunuh diri di penjara federal New York pada tahun 2019.
Investigasi Associated Press pada tahun 2021 menunjukkan hampir sepertiga dari posisi sebagai petugas pemasyarakatan federal di seluruh Amerika Serikat kosong, sehingga memaksa penjara menggunakan juru masak, guru, perawat, dan pekerja lain untuk menjaga para narapidana.
Kekurangan staf ini telah menghambat respons terhadap keadaan darurat di dalam penjara, termasuk kasus bunuh diri.
Investigasi lainnya menunjukkan rentannya kasus pelecehan seksual dan perilaku kriminal lain di Biro Penjara.
Biro Penjara, yang merupakan badan di bawah Departemen Kehakiman yang memiliki staf paling banyak, saat ini mempekerjakan lebih dari 30.000 pekerja. Sementara jumlah narapidana yang harus diawasi mencapai sedikitnya 158.000.
Anggaran tahunan operasi Biro Penjara sendiri berjumlah sekitar 8 miliar dollar AS (Rp 121,19 triliun).
Pemimpin baru Biro Penjara, Colette Peters, dilantik tahun lalu untuk mereformasi badan yang diselimuti krisis itu.
Ia bertekad akan mereformasi praktik perekrutan kuno dan melakukan transparansi. Tetapi masalah utama di badan itu tetap ada, sebagaimana yang ditunjukkan Ted “The Unabomber” Kaczynski, yang bunuh diri di penjara federal di North Carolina.
Baca juga: Selama 10 Tahun, Bapak Ini ke Singapura Naik Motor Pukul 2 Pagi Jenguk Anaknya di Penjara
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Dokter yang Cabuli Ratusan Pesenam Perempuan AS Ditikam di Penjara Florida.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.