Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Harvard Ceritakan Pengalamannya Temukan Teknologi Alien

Kompas.com - 08/07/2023, 16:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Yahoo News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Profesor Harvard Avi Loeb yakin dia mungkin telah menemukan pecahan teknologi alien dari sebuah meteor yang mendarat di perairan Papua Nugini pada tahun 2014.

Loeb dan timnya baru saja membawa materi itu kembali ke Harvard untuk dianalisis.

Komando Antariksa AS.dapat mengkonfirmasi dengan hampir pasti, 99,999 persen bahwa itu berasal dari tata surya lain.

Baca juga: Warga Laporkan Temuan Alien ke Polisi LA: 100 Persen Mereka Bukan Manusia!

Dilansir dari Yahoo News, pemerintah mendeteksi temuan Loeb dalam radius 10 km (6,2 mil) dari tempat ia mungkin mendarat.

"Di situlah bola api terjadi, dan pemerintah mendeteksinya dari Departemen Pertahanan. Ini adalah area yang sangat luas seukuran Boston, jadi kami ingin menjabarkannya," kata Loeb.

"Kami memperkirakan jarak bola api itu berdasarkan waktu tunda antara datangnya gelombang ledakan dan cahaya yang tiba dengan cepat," tambahnya.

Perhitungan mereka memungkinkan mereka untuk memetakan jalur potensial meteor tersebut.

Perhitungan itu terjadi untuk mengukir jalur menembus kisaran 10 km yang diproyeksikan yang berasal dari pemerintah AS.

Loeb dan krunya naik perahu ke luar sana bernama Silver Star.

Kapal mengambil banyak lintasan di sepanjang dan di sekitar jalur yang diproyeksikan.

Baca juga: Geger Tuduhan AS Simpan Kendaraan Alien, Bukti Valid Adanya UFO?

Para peneliti menyisir dasar laut dengan menempelkan kereta luncur penuh magnet ke perahu mereka.

"Kami menemukan sepuluh spherules. Ini adalah bola yang hampir sempurna, seperti kelereng logam. Ketika Anda melihatnya melalui mikroskop, mereka terlihat sangat berbeda dari latar belakang," jelas Loeb.

"Mereka memiliki warna emas, biru, coklat dan beberapa lainnya. Mereka menyerupai miniatur Bumi," tambahnya.

Baca juga: Ilmuwan Swiss Ungkap Alasan Mengapa Manusia Tak Pernah Melihat Alien

Analisis komposisi mereka menunjukkan bahwa spherules terbuat dari besi 84 persen, silikon 8 persen, magnesium 4 persen dan titanium 2 persen, ditambah elemen jejak.

“Batu itu memiliki kekuatan material yang lebih kuat dari semua batuan luar angkasa yang pernah dilihat sebelumnya, dan dikatalogkan oleh NASA,” tambah Loeb.

Baca juga: Penjelajah Waktu yang Viral di TikTok Sebut Alien akan Muncul Bulan Ini

“Kami menghitung kecepatannya di luar tata surya. Kecepatannya 60 km per detik, lebih cepat dari 95 persen semua bintang di sekitar matahari. Fakta bahwa itu terbuat dari bahan yang lebih keras daripada meteorit besi, dan bergerak lebih cepat dari 95 persen dari semua bintang di sekitar matahari, menunjukkan kemungkinan itu adalah pesawat ruang angkasa dari peradaban lain atau beberapa gadget teknologi," tambahnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com