Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2023, 09:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pantauan satelit belum lama ini menunjukkan aktivitas tak biasa di hanggar bandara utama Korea Utara.

Menurut kelompok pemantau 38North, ini kemungkinan tanda Pyongyang bergerak melanjutkan penerbangan internasional.

Korea Utara menutup perbatasannya sejak awal 2020 sebagai upaya menangani pandemi virus corona. Semua penerbangan dibatalkan.

Baca juga: Anak Muda Korea Utara Wajib Panggil Kim Jong Un Ayah yang Terhormat

Namun, kini negara yang dipimpin Kim Jong Un itu sudah melanjutkan kembali beberapa perdagangan lintas batas dengan China menggunakan kereta api.

Baru-baru ini Korut mengizinkan Duta Besar China yang baru masuk ke negara itu, tetapi belum melanjutkan perjalanan internasional reguler.

Beberapa jet penumpang yang dioperasikan Air Koryo Korea Utara bergerak melintasi hanggar pemeliharaan di Bandara Internasional Sunan sejak awal Mei, kata situs web 38North yang memantau Korea Utara, mengutip gambar satelit.

Pesawat semacam itu dilaporkan sangat jarang menjalani perawatan selama tiga tahun terakhir, sehingga tingkat aktivitas baru-baru ini sangat terlihat.

38North menambahkan, tidak ada perjalanan udara lintas batas yang diyakini terjadi selama seluruh periode pandemi Covid-19.

"Tidak biasa sejumlah besar pesawat diservis dalam waktu singkat," imbuh 38 North, seraya mengingatkan bahwa kesibukan bandara tidak menjamin dimulainya kembali perjalanan udara dalam waktu dekat.

Spekulasi tentang kemungkinan pembukaan kembali Korea Utara melonjak setelah duta besar baru China tiba di Pyongyang untuk memulai tugas resminya bulan lalu, lebih dari dua tahun setelah dia diangkat.

Baca juga:

Salah satu agen wisata China juga dilaporkan bersiap meluncurkan kembali tur ke Korea Utara pada pertengahan Juni 2023, menurut situs spesialis Korut NK News yang berbasis di Seoul.

NK News menambahkan, "Desas-desus palsu tentang pembukaan kembali sudah beredar di dekat perbatasan selama berbulan-bulan".

Diplomat lain dari negara-negara yang hadir di Korea Utara mengatakan kepada NK News, mereka tidak ada informasi tentang kemungkinan merotasi staf di dalam atau luar Pyongyang.

"Tur global adalah salah satu bidang yang selalu diminati Pyongyang, karena dapat dengan mudah mencairkan mata uang asing," kata Hong Min, peneliti di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional, kepada AFP.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan beberapa tur Korea Utara dapat dilanjutkan tahun ini.

Baca juga: Survei: Perbudakan Modern Masih Terjadi di Korea Utara Hingga Arab Saudi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com