Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Mahsa Amini di Iran Dirusak, Kaca Pelindung Batu Nisan Pecah

Kompas.com - 25/05/2023, 14:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SAQEZ, KOMPAS.com - Makam Mahsa Amini dirusak di Iran, menurut aktivis dan pengacara keluarga.

Mahsa Amini (22) adalah perempuan muda Iran yang kematiannya memicu protes di negara itu.

Ia meninggal pada September 2022 setelah ditangkap oleh polisi moral Iran, karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian bagi perempuan di negara itu.

Baca juga: Pasca-protes Mahsa Amini, Wanita Iran Kian Berani Tak Pakai Jilbab Depan Umum

Amini dimakamkan di kampung halamannya, Saqez, di provinsi Kurdistan Iran. Para aktivis menuduh otoritas berusaha mencegah aksi publik di sekitarnya.

Jaringan Hak Asasi Manusia Kurdistan (KHRN) yang berbasis di Perancis mengatakan, makam yang ditulisi nama Kurdi Mahsa Amini yaitu Zhina dalam huruf besar Persia, diserang pada pagi hari tanggal 21 Mei 2023.

Gambar-gambar yang beredar di media sosial, konon berasal dari akun Instagram kakak Mahsa Amini yaitu Ashkan, menunjukkan kaca yang melindungi potret Amini di kepala batu nisan pecah.

"Sayangnya, pada Minggu pagi, orang-orang yang sudah kita kenal, dan yang pernah melakukan hal yang sama sebelumnya, menyerang makam Zhina Mahsa Amini," kata pengacara keluarga Saleh Nikbakht melalui KHRN, dikutip dari kantor berita AFP.

Dia tidak merinci siapa orang-orang itu, sambil menambahkan bahwa pihak berwenang sebelumnya ikut melarang pembangunan kanopi pelindung di atas makam.

"Biarkan pecah seribu kali, kita buat lagi, kita lihat siapa yang lelah," kata Ashkan Amini dalam unggahan media sosialnya.

Baca juga:

Keluarga dan pendukung Mahsa Amini bersikeras bahwa perempuan itu dibunuh dengan pukulan di kepala saat ditahan polisi, tetapi pihak berwenang sejauh ini bersikukuh kematiannya disebabkan serangan jantung akibat kesehatan yang buruk sebelumnya.

Adapun para aktivis menuduh pihak berwenang menekan protes dengan tindakan keras yang menewaskan lebih dari 500 orang, menurut LSM Iran Human Rights yang berbasis di Norwegia.

Iran juga menggantung tujuh pria dalam kasus-kasus terkait demo Mahsa Amini. Aktivis menyebutnya sebagai kebijakan yang disengaja untuk menciptakan ketakutan melalui hukuman mati.

Amnesty International memperingatkan, pekan ini tujuh pria lainnya berisiko dieksekusi sehubungan dengan demo kematian Mahsa Amini.

Baca juga: Pejabat Iran Akhirnya Mengaku Ratusan Orang Tewas dalam Kerusuhan Pasca-kematian Mahsa Amini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com