Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Grup Wagner: 10.000 Tahanan yang Direkrut Tewas Perang di Ukraina

Kompas.com - 25/05/2023, 08:54 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kepala kelompok tentara bayaran Rusia Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan bahwa sekitar 10.000 tahanan yang dia rekrut untuk berperang di Ukraina tewas di medan perang.

Tahun lalu, Prigozhin mengunjungi penjara Rusia guna meyakinkan para narapidana untuk bertarung dengan Wagner di Ukraina.

Imbalannya adalah amnesti setelah mereka kembali jika selamat.

Baca juga: Bos Wagner: Pertempuran Habis-habisan di Bakhmut Tewaskan Lebih dari 20.000 Pasukan

Narapidana diyakini digunakan sebagai umpan meriam di Ukraina, dan merupakan sebagian besar personel Wagner yang tewas di negara pro-Barat tersebut.

"Saya mengambil 50.000 tahanan yang sekitar 20 persennya tewas," kata Prigozhin dalam wawancara video yang diterbitkan Selasa (23/5/2023) malam, dikutip dari kantor berita AFP.

Prigozhin mengatakan, persentase yang sama tewas di kalangan personel yang menandatangani kontrak dengan Wagner, tetapi dia tidak memberikan angka pastinya.

Baik tentara bayaran maupun pasukan reguler Rusia mengatakan pada akhir pekan lalu, Bakhmut yang merupakan titik pusat perang di Ukraina timur telah direbut, tetapi Kyiv mengeklaim bahwa pasukan Ukraina terus berjuang merebutnya.

Prigozhin, yang pengaruhnya meningkat pesat selama lebih dari setahun perang, dengan pedas mengkritik petinggi Rusia, menuduh mereka bertanggung jawab atas kerugian besar.

Dia menuduh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov tidak kompeten dan menyebabkan tewasnya personel yang berlebihan.

Baca juga:

"Sekarang ada puluhan ribu kerabat dari mereka yang terbunuh. Mungkin akan ada ratusan ribu. Kami tidak bisa bersembunyi dari ini," katanya.

Dia kemudian meminta elite militer Rusia mengirim anak-anak mereka sendiri ke garis depan.

Prigozhin--pengusaha yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin--juga mengecam elite Rusia dengan mengatakan, anak-anak mereka hidup nyaman sementara laki-laki dari daerah miskin tewas di Ukraina.

Menurut Prigozhin, para prajuritnya akan menarik diri dari Bakhmut pada 1 Juni dan menyerahkan kendali kota yang hancur itu kepada tentara Rusia.

Pada awal Mei 2023, Gedung Putih mengatakan bahwa lebih dari 20.000 tentara Rusia tewas dan 80.000 lainnya terluka dalam lima bulan pertempuran di Ukraina timur, khususnya di Bakhmut.

Baca juga: Bos Wagner Klaim Rebut Total Bakhmut, Berencana Serahkan ke Rusia 25 Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com