SEJAK revolusi Siam 1932 mengubah Thailand dari monarki absolut menjadi monarki konstitusional, sejarah politik Thailand hanya berpusat pada dua kutub yang silih berganti untuk berkuasa: militer dan politik dinasti.
Namun, pada Pemilu hari Minggu, 14 Mei lalu, kehendak bebas rakyat Thailand lewat kotak suara menghendaki sejarah politik Thailand ditulis ulang. Dan sejarah baru itu akan ditulis oleh kaum muda.
Dalam pemilu ke-28 dalam sejarah politik negeri itu, Partai Bergerak Maju (Move Forward Party), yang digawangi oleh anak-anak muda, berhasil suara terbanyak: 14,2 juta suara (38,5 persen) dan merebut 152 kursi.
Dengan demikian, dua partai oposisi yang dipimpin anak muda merebut sekitar 70 persen suara dan menguasai 293 kursi dari 500 kursi Majelis Rendah.
Sementara dua partai yang dipimpin oleh Jenderal pendukung junta militer, Partai Thailand Bersatu (United Thai Nation Party) dan Partai Palang Pracarath, masing-masing hanya mendapat 11,9 persen dan 1,35 persen suara. Gabungan perolehan kursi keduanya hanya 77 kursi.
Thailand merupakan negara Asia Tenggara dengan tradisi politik progresif paling kecil. Satu-satunya periode politik progresif negeri Gajah Putih ini adalah pada 1946 di bawah Perdana Menteri Pridi Banomyong.
Pridi, yang memimpin faksi sipil dalam Revolusi Siam 1932, dikenang sebagai bapak demokrasi Thailand. Warisannya adalah Universitas Thammasat, kampus yang terkenal dengan tradisi progresifnya.
Seperti di Indonesia, gerakan kaum muda memainkan peranan penting dalam hampir semua persimpangan sejarah politik Thailand.
Mulai dari gerakan mahasiswa yang menentang kediktatoran tahun 1970-an hingga gerakan pro-demokrasi pada 1992. Dan kampus Thammasat selalu menjadi titik awal sekaligus poros perlawanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.