Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-433 Serangan Rusia ke Ukraina: Invasi Perdalam Krisis Demografi Rusia, Denmark Kirim Batalion ke Latvia

Kompas.com - 03/05/2023, 07:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-433 pada Selasa (2/5/2023).

Ini termasuk, ahli demografi asal Rusia mengeluarkan peringatan bahwa serangan Rusia ke Ukraina telah memperburuk krisis demografis yang telah lama melanda negara tersebut. 

Selain itu, Denmark mengumumkan akan mengirim satu batalion NATO ke Latvia pada tahun depan untuk membantu mendukung negara Baltik menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-432 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Klaim Kuasai Timur Bakhmut, Serangan Ukraina di Bryansk

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-433 yang dapat Anda simak:

Dubes AS serukan perlawanan terhadap Rusia di Brasil

Duta besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, pada Selasa hadir di hadapan mahasiswa hubungan internasional di Universitas Brasilia.

Berbicara kepada para mahasiswa, dia mengatakan bahwa perjuangan Ukraina adalah tentang mempertahankan demokrasi.

"Mereka berperang melawan pengganggu yang berpikir bahwa tidak apa-apa untuk menyerang suatu negara, merebut wilayah mereka dan membunuh rakyat mereka dan memperkosa wanita mereka," katanya, dikutip dari AFP.

Di Brasil, Linda Thomas-Greenfield juga bertemu dengan menteri luar negeri Brasil dan istri Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-431 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Ganti Komandan | Rudal Hantam Desa

Lagi, ledakan sebabkan kereta api di Rusia tergelincir 

Gubernur wilayah Bryansk, Alexander Bogomaz, mengatakan bahwa sebuah kereta barang tergelincir di wilayah Bryansk pada Selasa karena keberadaan perangkat peledak di rel.

Pengumuman itu dikeluarkan saat Rusia dilanda serangkaian serangan serupa, sementara Kyiv mengatakan sedang mempersiapkan serangan balasan.

"Sebuah alat peledak tak dikenal meledak di dekat stasiun kereta Snezhestkaya," kata Alexander Bogomaz, sehari setelah kereta serupa tergelincir di daerah yang sama.

"Lokomotif dan beberapa gerbong kereta anjlok," katanya.

Untungnya, kata dia, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Stasiun ini terletak sekitar 2 kilometer di luar pusat regional Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina.

UE menargetkan produksi 1 juta peluru per tahun

Uni Eropa akan mengajukan rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi peluru artilerinya menjadi satu juta per tahun.

Hal itu dikatakan oleh para pejabat pada Selasa, saat Uni Eropa berlomba-lomba untuk dapat mempersenjatai Ukraina dan mengisi kembali stoknya sendiri.

Setelah beberapa dekade kekurangan investasi, industri pertahanan Eropa sedang berjuang untuk beradaptasi dengan lonjakan permintaan yang dipicu oleh perang Rusia terhadap tetangganya yang pro-Barat.

Rencana dari Komisi Eropa yang akan diumumkan pada Rabu (3/5/2023) ini mengusulkan penggunaan 500 juta euro (550 juta dollar AS) dari anggaran UE untuk meningkatkan produksi amunisi di blok tersebut.

"Dalam hal pertahanan, industri kami sekarang harus beralih ke mode ekonomi perang," kata komisaris pasar internal UE Thierry Breton.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-430 Serangan Rusia ke Ukraina: Kebakaran Besar di Crimea | 5 Desa Mati Listrik

Tinder keluar dari Rusia 

Perusahaan di belakang aplikasi kencan Tinder meninggalkan Rusia, lebih dari setahun setelah invasi Ukraina melihat gelombang perusahaan internasional menutup atau menangguhkan operasi Rusia mereka.

Match Group mengatakan bahwa mereka akan keluar dari Rusia pada 30 Juni karena pihaknya berkomitmen untuk melindungi hak asasi manusia.

Perusahaan yang berbasis di Texas itu membuat pengungkapan dalam laporan dampak tahunannya.

"Merek kami mengambil langkah-langkah untuk membatasi akses ke layanan mereka di Rusia dan akan menyelesaikan penarikan mereka dari pasar Rusia pada 30 Juni 2023," katanya.

Rusia panggil utusan Polandia atas penutupan sekolah kedutaan

Rusia pada Selasa memanggil pejabat di Kedutaan Besar Polandia setelah Warsawa menutup sekolah yang dijalankan oleh kedutaan Rusia.

Moskwa mengecam langkah tersebut sebagai pelanggaran terhadap norma-norma diplomatik.

Polandia dan Rusia secara historis memiliki hubungan yang tegang, yang semakin anjlok sejak serangan Ukraina.

Moskwa telah menjanjikan tanggapan keras setelah Warsawa pada Sabtu (29/4/2023) merebut gedung sekolah, yang mendidik anak-anak diplomat Rusia.

Polandia mengatakan sekolah itu beroperasi tanpa dasar hukum dan bangunan itu milik kota Warsawa.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan, telah memanggil diplomat Polandia Jacek Sladewski untuk menyatakan protes keras atas penutupan sekolah.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-430 Serangan Rusia ke Ukraina: Kebakaran Besar di Crimea | 5 Desa Mati Listrik

Denmark akan mengirim batalion NATO ke Latvia

Denmark mengumumkan pada Selasa, akan mengirim satu batalion NATO ke Latvia tahun depan untuk membantu mendukung negara Baltik menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

“Pada pertengahan 2024, Denmark akan menyediakan satu batalion untuk NATO untuk pertahanan negara-negara Baltik, yang akan dikerahkan di Latvia sebagian tahun ini dan sisa tahun ini di Denmark, di mana ia akan siap siaga untuk pergi ke negara-negara Baltik jika terjadi krisis," kata Kementerian Pertahanan Denmark dalam sebuah pernyataan.

Batalion tersebut diperkirakan terdiri dari antara 700 dan 1.200 tentara.

"Komposisi dan ukuran batalion, serta durasi pengerahan khusus, akan bergantung pada kebutuhan NATO dan sekutunya, serta kemungkinan pengerahan pasukan Denmark," tambah pernyataan itu.

Denmark menjanjikan Rp3,6 triliun bantuan militer ke Ukraina

Denmark pada Selasa mengumumkan akan mengirimkan bantuan militer senilai 1,7 miliar kroner (sekitar 250 juta dollar AS atau Rp3,6 triliun) ke Ukraina.

Kementerian Pertahanan Denmark mengatakan, bantuan itu ditujukan untuk mendukung serangan Ukraina yang akan datang.

Paket sumbangan termasuk kendaraan pembersih ranjau, amunisi, dan dukungan keuangan untuk pengadaan pertahanan udara.

"Peralatan dalam paket sumbangan itu penting untuk membuka jalan bagi tank Ukraina dan infanteri mekanis di garis depan," kata penjabat Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, seperti dikutip dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementeriannya.

"Paket sumbangan militer yang baru adalah yang terbesar sampai saat ini, sehingga total dukungan Denmark mencapai hampir 11 miliar kronor," kata Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-429 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan Rudal Moskwa, Putin Tandatangani Dekrit

8 judoka Rusia dilarang mengikuti kejuaraan dunia 

Federasi Judo Internasional pada Selasa melarang keikutsertaan delapan anggota skuad kejuaraan dunia Rusia.

Ini terjadi setelah Ukraina menyerukan boikot atas kehadiran atlet Rusia yang diklaim sebagai tentara aktif.

Menjelang kejuaraan di Qatar pada 7-14 Mei, badan pengatur Judo, IJF, mengatakan bahwa pihaknya telah metugaskan pemeriksaan latar belakang independen terhadap para atlet dan delegasi untuk memastikan tempat kerja mereka dan setiap interaksi media sosial mengenai propaganda pro-perang.

Akibat pemeriksaan tersebut, kata mereka, delapan anggota delegasi Rusia ditolak untuk ikut serta dalam kejuaraan.

IJF menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan bahwa semua atlet berpartisipasi secara etis dan sesuai dengan peraturan olahraga dan nilai-nilai judo.

Konflik memperdalam krisis demografi Rusia

Serangan Rusia ke Ukraina dianggap telah memperburuk krisis demografis yang telah lama melanda negara tersebut. Hal itu pun diyakini selanjutnya dapat merusak ekonomi Rusia yang terkena sanksi.

Untuk sebuah negara yang telah mengalami penyusutan tenaga kerja karena tingkat kelahiran yang terus-menerus rendah, konflik tersebut berarti lebih banyak kesulitan yang dapat bertahan selama bertahun-tahun.

Mobilisasi ratusan ribu pria di Rusia telah membuat mereka keluar dari pasar kerja, sementara mendorong banyak bagian populasi yang paling berpendidikan untuk meninggalkan negara itu.

"Rusia kekurangan pekerja. Ini masalah lama, tapi diperparah karena mobilisasi dan pemberangkatan massal," kata Alexei Raksha, seorang ahli demografi yang sebelumnya bekerja di badan statistik Rosstat, kepada AFP.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-428 Serangan Rusia ke Ukraina: Kremlin Sambut Pembicaraan Xi dan Zelensky

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com