Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-423 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Cegah Warganya ke Kanada, Unit Belarus Berlatih Sistem Rudal

Kompas.com - 23/04/2023, 06:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-423 pada Sabtu (22/4/2023).

Ini termasuk, Kementerian Luar Negeri Rusia menasihati warganya untuk menghindari perjalanan ke Kanada.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Belarus menyatakan, unit Belarus telah kembali dari Rusia setelah mengikuti pelatihan tentang cara menggunakan sistem rudal taktis Iskander untuk meluncurkan senjata nuklir.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-422 Serangan Rusia ke Ukraina: Petani UE Timur Marah, Warga Rusia Gabung Ukraina

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-423 yang dapat Anda simak:

Presiden Brasil dukung pembicaraan untuk akhir perang

Presiden Brasil Luiz Ignacio Lula da Silva pada Sabtu kembali menolak untuk terlibat dalam perang di Ukraina.

Dia menyerukan penyelesaian "negosiasi" antara Kyiv dan Moskwa.

Seperti diketahui, Lula, yang berusaha untuk menghidupkan kembali peran Brasil sebagai pembuat kesepakatan dan perantara, telah membuat marah Ukraina.

Dia mengatakan Kyiv berbagi kesalahan atas perang tersebut dan tidak bergabung dengan negara-negara Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Moskwa atau memasok amunisi ke Kyiv.

"Sementara pemerintah saya mengutuk pelanggaran integritas teritorial Ukraina, kami mendukung solusi politik yang dinegosiasikan untuk konflik tersebut," kata Lula kepada wartawan setelah bertemu dengan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa di Lisbon, dikutip dari AFP.

"Kami sangat membutuhkan sekelompok negara untuk duduk satu meja dengan Ukraina dan Rusia. Brasil tidak ingin ambil bagian dalam perang ini. Brasil ingin membangun perdamaian," tambahnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-421 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Punya Tempat di NATO, Sejumlah Pasukan Ukraina Berkhianat

Rusia usir lebih dari 20 diplomat Jerman sebagai tindakan balasan

Rusia pada Sabtu mengumumkan pengusiran lebih dari 20 diplomat Jerman menyusul pengusiran massal anggota staf kedutaan Rusia dari negara itu dan menuduh Berlin merusak hubungan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengatakan kepada televisi pemerintah, Zvezda, lebih dari 20 diplomat Jerman harus pergi.

Pernyataannya muncul tak lama setelah Kementerian mengecam pengusiran massal lainnya terhadap karyawan misi diplomatik Rusia di Jerman.

Kementerian Luar Negeri Jerman telah menerima pernyataan Rusia.

"Pemerintah Federal dan pihak Rusia telah melakukan kontak dalam beberapa pekan terakhir mengenai masalah personel di perwakilan masing-masing di luar negeri," kata Kementerian Luar Negeri Jerman.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-420 Serangan Rusia ke Ukraina: Kilatan Cahaya di Kyiv | Peringatan untuk Korsel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com