Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qatar Sepi Lagi Setelah Piala Dunia, Hotel Mewah PHK Ratusan Staf

Kompas.com - 02/05/2023, 21:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: AFP/VOA Indonesia

DOHA, KOMPAS.com - Qatar berusaha membangkitkan kembali suasana hiruk pikuk pasca laga Piala Dunia yang membuat hotel dan stadion di negara itu dibanjiri para penggemar sepak bola dari berbagai belahan Bumi.

Salah satu upaya negara Teluk untuk menarik wisatawan mancanegara adalah dengan menyelenggarakan lebih banyak acara berskala internasional.

Bersamaan dengan kepergian para penonton sepak bola tersebut, ribuan pekerja asing turut meninggalkan negara Teluk itu setelah kapten Argentina Lionel Messi berhasil mengangkat trofi Piala Dunia pada 18 Desember 2022.

Baca juga: FIFA Dituntut Berikan Keadilan pada Pekerja Migran Piala Dunia Qatar

Namun banyak dari mereka yang tetap tinggal sambil menghitung biaya yang dibutuhkan untuk hidup di Qatar.

Hotel-hotel mewah yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan turnamen bergengsi tersebut terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan stafnya.

Pasalnya, kamar seharga ribuan dollar AS per malam saat gelaran Piala Dunia tidak mendapatkan tamu lagi.

Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, 3 Desember 2022. Terlihat foto legenda sepak bola Pele di gedung Torch Hotel di sebelah stadion.REUTERS/HAMAD I MOHAMMED via VOA INDONESIA Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, 3 Desember 2022. Terlihat foto legenda sepak bola Pele di gedung Torch Hotel di sebelah stadion.
Qatar memperkirakan Piala Dunia berhasil menghadirkan 1,4 juta orang ke negara itu.

Akhtar Patel, yang memiliki toko perhiasan di pasar Souq Waqif Doha, mengatakan bisnisnya saat ini "sepi.”

"Kami benar-benar merindukan para penggemar itu sekarang," katanya.

Liburan Idul Fitri membawa kembali beberapa pembeli, tetapi tidak signifikan dan belum berhasil mengimbangi jumlah penurunan.

Akibatnya, Sandeev Kumar, yang memiliki bisnis percetakan, terpaksa mengirim dua dari empat stafnya kembali ke India karena dia tidak mampu lagi membayar mereka.

"Kami merindukan suasananya, tetapi kami lebih merindukan (geliat) bisnisnya," katanya.

Namun, kondisi ekonomi Qatar tetap sehat. Negara itu mencatatkan surplus perdagangan hampir 100 miliar dollar AS pada 2022. Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan pada tahun ini mencapai 3,4 persen, didukung oleh kekayaan gas alamnya. Dan angka itu merupakan salah satu yang tertinggi di Timur Tengah.

Dan gelombang pendatang baru menambah hampir 100.000 orang dalam populasi sejak final Piala Dunia, menjadikannya lebih dari tiga juta, menurut angka resmi.

Baca juga: Cerita Pembuat Jubah Bisht yang Dipakai Messi, Mengaku Tidak Tahu untuk Final Piala Dunia

Transformasi

Akbar Al Baker, kepala agen pariwisata Qatar dan Qatar Airways, mengatakan tingkat hunian hotel pasca-perhelatan Piala Dunia "selalu rendah.”

Negara kecil itu menanamkan modal dalam industri pariwisata dan menyelenggarakan lebih banyak acara besar sebagai fokus, tambah Baker. Ia memprediksi Qatar akan menyambut lebih dari lima juta pengunjung pada tahun ini, lebih dari dua kali jumlah pada pra-pandemi 2019.

Negara itu sedang mempersiapkan pameran hortikultura selama enam bulan mulai Oktober. Ajang tersebut diharapkan akan menarik satu juta pengunjung asing.

Proses pembangunan trek balap baru juga tengah berlangsung di negara tersebut untuk menjadi tuan rumah grand prix Formula Satu Qatar yang kedua pada 8 Oktober mendatang.

Pada Jumat (28/4/2023), Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia bola basket pada 2027 yang diikuti 24 negara.

Menteri Kebudayaan Sheikh Abdulrahman bin Hamad bin Jassim bin Hamad Al-Thani menuturkan, Qatar kesulitan menemukan kandidat yang dapat dijadikan mitra saat Doha pertama kali meluncurkan seri Tahun Kebudayaan pada sepuluh tahun yang lalu.

“Negara-negara sekarang sedang mengantre untuk menjadi bagian dari Tahun Budaya,” katanya.

Cakrawala Doha pada 28 November 2022.AFP/INA FASSBENDER via VOA INDONESIA Cakrawala Doha pada 28 November 2022.
Perdana Menteri baru Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mulai menjabat pada Maret. Ia diperkirakan akan segera mengumumkan inisiatif sektor ekonomi baru, sebagai bagian dari tanggapan terhadap meningkatnya persaingan dari negara tetangga Arab Saudi, yang melakukan banyak reformasi.

Eksekutif bisnis mengharapkan langkah-langkah baru untuk menarik ekspatriat terampil dan investasi yang dibutuhkan guna menyapih ekonomi Qatar dari ketergantungannya pada industri minyak dan gas.

Bassam Hajhamad, kepala konsultan PricewaterhouseCoopers cabang Qatar, mengatakan dia "pasti yakin" pemerintah akan melakukan perubahan.

Dia mengatakan sektor bisnis menunjukkan "dorongan untuk transformasi" ke digital dan area baru lainnya.

Pekerja asing saat ini harus pergi begitu kontrak mereka selesai dan hanya sedikit dari mereka yang memiliki hak untuk membeli properti.

Perusahaan menginginkan "lebih banyak sumber daya, lebih banyak bakat,” kata Hajhamd. Ia menambahkan reformasi pada peraturan "tenaga kerja dan visa" akan membuat Qatar lebih menarik.

"Qatar memiliki banyak proposisi unik dibandingkan negara lain. Namun kita perlu mengembangkan pendekatan yang lebih terstruktur untuk menarik bakat,” tukasnya.

Baca juga: Juara Piala Dunia, Berapa Hadiah yang Diterima Timnas Argentina?

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Qatar Rogoh Kantong Lebih Dalam Usai Hiruk Pikuk Piala Dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com