Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 21:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com – Jepang akan menurunkan status Covid-19 ke level yang sama dengan flu musiman mulai 8 Mei.

Penurunan level Covid-19 tersebut akan membuat Jepang menormalisasi penuh kegiatan kegiatan sosial dan ekonomi, sebagaimana dilansir Nikkei Asia, Kamis (27/4/2023).

Status Covid-19 yang disetarakan dengan flu musiman akan dimulai setelah warga Jepang merayakan liburan Golden Week yang akan dimulai pada Sabtu (29/4/2023) hingga Jumat (5/5/2023).

Baca juga: WHO: Angka Kematian Covid-19 Turun 95 Persen Mulai Awal 2023

Relaksasi penuh aturan Covid-19 karena diturunkan levelnya menjadi setara dengan flu musiman diambil atas penilaian dari para pakar penyakit menular di panel Kementerian Kesehatan Jepang.

Penilaian tersebut berdasarkan situasi pandemi virus corona saat ini dan kesiapan sistem perawatan kesehatan di seluruh negeri.

Panel tersebut melaporkan bahwa sekitar 8.400 institusi medis, yang terdiri dari 90 persen rumah sakit nasional dan klinik, siap menerima hingga 58.000 pasien Covid-19.

“Langkah-langkah khusus yang telah diambil pemerintah dalam menanggapi virus corona akan berakhir pada 7 Mei,” kata Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang Katsunobu Kato kepada wartawan.

Baca juga: Waspadai Arcturus, Subvarian Baru Covid-19

Di Jepang, Covid-19 saat ini ditetapkan sebagai kategori khusus yang setara atau lebih ketat dari Kelas 2 yang mencakup penyakit menular lain seperti tuberkulosis dan SARS.

Sejauh ini, Jepang tetap menerapkan sejumlah aturan terkait Covid-19 kepada para pendatang, termasuk bukti vaksinasi tiga dosis atau hasil negatif dalam waktu 72 jam setelah keberangkatan.

Kini, pemerintah mengatakan akan menurunkan level Covid-19 sebagai penyakit Kelas 5 seperti flu musiman mulai 8 Mei.

Ini berarti keadaan darurat tidak akan lagi dikeluarkan ketika infeksi Covid-19 kembali terjadi.

Baca juga: WHO Peringatkan Pandemi Covid-19 Masih Fluktuatif

Tanggungan pemerintah untuk biaya medis terkait virus corona untuk rawat jalan dan rawat inap juga akan berakhir, kecuali untuk perawatan pasien Covid-19 yang memerlukan biaya besar.

Akan tetapi, beberapa ahli penyakit menular mewanti-wanti risiko yang muncul jika terlalu cepat bergeser ke kehidupan normal.

Sejumlah ahli berpendapat, orang tua dan orang lain yang rentan terhadap Covid-19 masih diimbau untuk terus memakai masker.

“Masih ada risiko tinggi jika orang-orang mulai keluar seperti yang mereka lakukan sebelum pandemi virus corona,” kata Tetsuya Matsumoto, seorang profesor penyakit menular di International University of Health and Welfare.

Baca juga: Covid-19 Kembali, Singapura Diterjang Gelombang Ke-10

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com