[POPULER GLOBAL] WNI Ditangkap di AS | Temuan Jasad di Roda Pesawat

KOMPAS.com – Berita penangkapan seorang WNI terkait serangkaian kasus kekerasan seksual dan pemukulan di Amerika Serikat memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada kabar tentang temuan jasad penumpang gelap di roda pesawat yang mendarat di Belanda.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni memuat klaim Moskwa soal pasukan Ukraina berupaya menyusul ke wilayah Rusia.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penembakan Alabama | Profil RSF di Sudan

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Selasa (18/4/2023) hingga Rabu (19/4/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. WNI Ditangkap di Berkeley AS atas Serangkaian Kasus Kekerasan Seksual

Polisi pada Kamis (13/4/2023) merilis foto tersangka yang ditangkap pada Selasa (11/4/2023) terkait serangkaian kasus kekerasan seksual dan pemukulan di Palo Alto dan di kampus University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS).

Polisi Palo Alto mengidentifikasi tersangka sebagai Daniel Widyanto Condronimpuno (34) dari Palm Beach, Florida. 

Belakangan, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) Judha Nugraha mengonfirmasi, bahwa Daniel Condronimpuno merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Baca selengkapnya di sini

2. Jasad Penumpang Gelap Ditemukan di Roda Pesawat yang Mendarat di Belanda

Jasad seorang penumpang gelap ditemukan di roda pesawat yang mendarat di Bandara Schiphol Amsterdam, Belanda, pada Senin (17/4/2023).

Juru bicara polisi perbatasan Belanda Robert van Kapel mengatakan, pesawat yang dioperasikan maskapai nasional Belanda KLM itu tiba dari Toronto, Kanada.

Menurut dia, pesawat sebelumnya terbang dari Lagos, Nigeria.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Restu Putin Tangkap Jurnalis | Identitas Pembocor Dokumen Rahasia AS

3. Pasukan Ukraina Berupaya Menyusup ke Wilayah Rusia

Rusia mengeklaim telah memukul mundur upaya pasukan Ukraina menyusup ke wilayah Rusia di wilayah perbatasan Bryansk.

Rusia menyebut tindakan Ukraina ini sebagai upaya ilegal dan pernah terjadi juga 11 hari yang lalu. 

"Penyusup menginjak garis perlindungan ranjau, yang dibuat angkatan bersenjata Rusia untuk mencegah penyusupan ke wilayah Rusia dan untuk memastikan keamanan penduduk di daerah perbatasan," kata Gubernur Regional Alexander Bogomaz.