MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia telah memperketat undang-undang wajib militernya sebelum serangan balik Ukraina yang diantisipasi secara luas dalam beberapa minggu mendatang, termasuk memperkenalkan surat rancangan militer elektronik.
Majelis rendah dan tinggi parlemen mempercepat undang-undang yang akan mempersulit Rusia untuk menghindari draf tersebut, yang secara otomatis melarang wajib militer yang terdaftar meninggalkan negara itu.
Perubahan itu didorong dengan sedikit debat publik, memicu spekulasi bahwa Rusia berencana mengumumkan gelombang kedua mobilisasi, sesuatu yang telah berulang kali dibantah Kremlin.
Dilansir dari Guardian, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan perubahan itu dimaksudkan untuk meningkatkan sistem pendaftaran militer dan tidak ada hubungannya dengan mobilisasi.
“Ketika operasi militer khusus dimulai, Anda dan saya melihat bahwa di beberapa tempat kami memiliki banyak kekacauan di kantor perekrutan militer,” kata Peskov kepada wartawan pada hari Rabu (12/4/2023).
“Itulah tujuan dari inisiatif legislatif ini, untuk membereskan kekacauan ini dan menjadikannya sistem modern, efektif, dan nyaman bagi warga negara,” tambahnya.
Pada bulan September tahun lalu, mobilisasi pertama Rusia sejak perang dunia kedua menyebabkan kekacauan dan kemarahan yang tak tertandingi di seluruh negeri.
Lebih dari 300.000 orang diwajibkan untuk berperang di Ukraina, sementara jumlah yang lebih besar diyakini telah melarikan diri dari Rusia.
Di bawah undang-undang baru, surat panggilan akan dianggap telah disediakan segera setelah muncul di Gosuslugi, portal pemerintah yang banyak digunakan orang Rusia untuk membayar tagihan.
Mereka akan dianggap diterima secara resmi jadi calon wajib militer setelah satu minggu.
Baca juga: Ukraina Minta Bantuan India meski Sekutu Rusia
Laki-laki yang tidak hadir di kantor wajib militer akan dilarang bepergian ke luar negeri, SIM mereka akan dicabut dan mereka tidak dapat mendaftarkan usaha kecil.
Andrei Kartapolov, ketua komite pertahanan Duma Negara, mengatakan hukuman ini juga berlaku untuk ribuan orang yang sudah berada di luar negeri.
Perubahan akan berlaku untuk wajib militer reguler pria berusia 18 hingga 27 tahun, yang terjadi setiap enam bulan, serta dalam hal mobilisasi satu kali yang lebih besar.
Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Binatang Buas soal Video Tentara Ukraina Dieksekusi
Portal web Gosuslugi awalnya diperkenalkan sebagai bagian dari kampanye modernisasi negara dan juga digunakan untuk kegiatan seperti mengajukan paspor baru atau surat nikah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.