KABUL, KOMPAS.com - Sebuah stasiun radio yang dikelola wanita di timur laut Afghanistan ditutup karena memutar musik selama bulan suci Ramadhan, kata seorang pejabat Taliban.
Sadai Banowan, yang berarti suara perempuan dalam bahasa Dari, adalah satu-satunya stasiun radio yang dikelola perempuan di Afghanistan dan dimulai 10 tahun lalu.
Dilansir dari Guardian, radio memiliki delapan staf, enam di antaranya perempuan.
Baca juga: Gempa M 6,5 Guncang Afghanistan dan Pakistan 30 Detik, Korban Tewas Mulai Ditemukan
Moezuddin Ahmadi, direktur informasi dan budaya di provinsi Badakhshan, mengatakan stasiun tersebut telah beberapa kali melanggar hukum dan peraturan emirat Islam dengan menyiarkan lagu dan musik selama Ramadan dan ditutup karena pelanggaran tersebut.
“Jika stasiun radio ini menerima kebijakan emirat Islam Afghanistan dan memberikan jaminan tidak akan terulang lagi, kami akan mengizinkannya beroperasi kembali,” kata Ahmadi.
Kepala stasiun Najia Sorosh membantah adanya pelanggaran, dengan mengatakan penutupan tidak perlu dan menyebutnya sebagai konspirasi.
"Taliban memberi tahu kami bahwa Anda telah menyiarkan musik. Kami belum menyiarkan musik apa pun," katanya.
Sorosh mengatakan pada pukul 11.40 pagi pada hari Kamis (30/3/2023) perwakilan dari kementerian informasi dan budaya dan direktorat kebajikan tiba di stasiun dan menutupnya.
Dia mengatakan staf stasiun telah menghubungi wakil dan kebajikan tetapi pejabat di sana mengatakan mereka tidak memiliki informasi tambahan tentang penutupan tersebut.
Banyak jurnalis kehilangan pekerjaan setelah Taliban mengambil alih pada Agustus 2021.
Baca juga: Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, tapi Tak Ada yang Sekolah
Outlet media tutup karena kekurangan dana atau karena staf meninggalkan negara itu, menurut Asosiasi Jurnalis Independen Afghanistan.
Taliban telah melarang perempuan dari sebagian besar pekerjaan dan pendidikan di luar kelas enam, termasuk universitas.
Tapi tidak ada larangan resmi untuk musik selama pemerintahan mereka sebelumnya pada akhir 1990-an.
Baca juga: Taliban Perintahkan Pejabat Afghanistan Pecat Anak Laki-laki yang Dipekerjakan di Pemerintah
Meski begitu, Taliban melarang sebagian besar televisi, radio, dan surat kabar di negara itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.