MOSKWA, KOMPAS.com – Salah satu pendiri Pussy Riot, Nadya Tolokonnikova, masuk daftar pencarian orang (DPO) pihak berwajib Rusia.
Pussy Riot adalah kelompok seni pertunjukan sekaligus kelompok aktivis di Rusia.
Pengumuman Tolokonnikova masuk DPO disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri Rusia, sebagaimana dilaporkan outlet berita independen Mediazona, Rabu (29/3/2023).
Baca juga: Nadya Tolokonnikova dari Pussy Riot dan Perlawanan Abadi terhadap Putin
Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan, Moskwa membuka penyelidikan terhadap Tolokonnikova atas tuduhan “menghina perasaan religius orang beriman” awal tahun ini.
Namun, Kementerian Dalam Negeri Rusia tidak memberikan rincian lebih lanjut, sebagaimana dilansir The Moscow Times.
Penyelidikan terhadap Tolokonnikova dipicu oleh unggahannya di media sosial, menurut informasi yang diperoleh media Rusia RBC.
Baca juga: Mabuk, Dua Anggota Pussy Riot Diusir dari Pesawat
Sebelumnya, Tolokonnikova pernah ditangkap pada 2012 bersama sesama anggota Pussy Riot lainnya, Maria Alyokhina dan Yekaterina Samutsevich, atas tuduhan hooliganisme.
Kala itu, mereka melakukan pertunjukan dadakan di Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskwa untuk memprotes Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dia kemudian dijatuhi hukuman dua tahun penjara, tetapi dibebaskan pada Desember 2013 sebagai bagian dari amnesti umum.
Tolokonnikova, yang saat ini tinggal di luar Rusia, juga dimasukkan ke daftar “agen asing” oleh otoritas Rusia pada Desember 2021.
Baca juga: Aktivis Pussy Riot Yakin Dirinya Diracuni Agen Rusia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.