Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2023, 08:18 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Data yang dirilis bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve, pada Jumat (24/3/2023) menunjukkan dana simpanan di bank-bank kecil di AS mengalami penurunan dalam jumlah rekor sebagai imbas Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut pada 10 Maret.

Dilansir oleh kantor berita Reuters, jumlah dana simpanan di bank-bak kecil AS turun sebesar 119 miliar dollar AS (Rp1.804 triliun) menjadi 5,46 triliun dollar AS (Rp 82.806 triliun) pada pekan 15 Maret.

Angka itu lebih dari dua kali lipat penurunan simpanan dalam jumlah rekor sebelumnya dan penurunan terbesar dalam persentase dari keseluruhan simpanan pada pekan yang berakhir 16 Maret 2007.

Baca juga: Krisis Terbesar Bank AS Berimbas pada Bursa Saham Korea Selatan

Data mingguan the Fed menunjukkan, pinjaman oleh bank-bank kecil meningkat sebesar 253 miliar dollar AS menjadi 669,6 miliar dollar AS.

Bank-bank kecil di AS adalah bank-bank yang tidak termasuk 25 bank komersial terbesar di sana.

“Alhasil, bank-bank kecil menyimpan 97 miliar dollar AS lebih banyak uang tunai pada akhir pekan. Hal itu mengindikasikan bahwa sebagian simpanan untuk menumpuk pundi-pundi sebagai langkah pencegahan jika para nasabah ingin menarik uang mereka,” kata Paul Ashworth, analis Capital Economics, dalam catatannya.

SVB bangkrit setelah bank itu tidak mampu menangani penarikan dana yang cepat dan masif oleh para nasabah.

Para nasabah menarik puluhan miliar dollar hanya dalam beberapa jam.

Menurut data the Fed, dana simpanan di bank-bank besar AS naik sebesar 67 miliar dollar AS menjadi 10,74 triliun dollar AS pada pekan yang sama.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Ini Dampaknya bagi China

Secara keseluruhan, dana simpanan bank AS turun setelah melonjak pada saat penyaluran bantuan pandemi pada 2020 dan pada awal 2021.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembalikan tren untuk bank-bank besar kentara. Kenaikan tersebut setara dengan sekitar setengah dari penurunan simpanan di bank-bank kecil, yang mengindikasikan bahwa sebagian uang tunai mungkin telah masuk ke dana pasar uang atau instrumen lainnya.

Bank-bank besar juga meningkatkan pinjaman sebesar 251 miliar dollar AS.

Masih belum jelas apakah tren pergeseran dana simpanan di bank-bank kecil akan berlanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Belgia Minta Penjelasan Ukraina tentang Senjata yang Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia

Belgia Minta Penjelasan Ukraina tentang Senjata yang Dipakai untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Perairan Jepang dan Laut Okhotsk

Rusia Mulai Latihan Angkatan Laut di Perairan Jepang dan Laut Okhotsk

Global
Kekhawatiran di Balik Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia

Kekhawatiran di Balik Dibukanya Keran Ekspor Pasir Laut Indonesia

Global
Terbiasa Pakai Masker Covid-19, Orang-orang Jepang Ikut Kursus Senyum, Bayar Rp800.000 per Jam

Terbiasa Pakai Masker Covid-19, Orang-orang Jepang Ikut Kursus Senyum, Bayar Rp800.000 per Jam

Global
Ukraina Terkini: Utusan Perdamaian Paus Fransiskus Menuju ke Kyiv, Ini Targetnya

Ukraina Terkini: Utusan Perdamaian Paus Fransiskus Menuju ke Kyiv, Ini Targetnya

Global
Peran Indonesia di Tengah Persaingan AS-China di Asia-Pasifik

Peran Indonesia di Tengah Persaingan AS-China di Asia-Pasifik

Global
Kecelakaan Kereta India Tewaskan 288 Orang, Seberapa Aman Naik KA di Sana?

Kecelakaan Kereta India Tewaskan 288 Orang, Seberapa Aman Naik KA di Sana?

Global
UPDATE Kecelakaan Kereta di India: Layanan Kembali Normal Setelah 51 Jam, Rel Ditutup Kain Hijau

UPDATE Kecelakaan Kereta di India: Layanan Kembali Normal Setelah 51 Jam, Rel Ditutup Kain Hijau

Global
Apa Itu Hikikomori, Istilah bagi Orang Korsel yang Mengurung Diri di Kamar

Apa Itu Hikikomori, Istilah bagi Orang Korsel yang Mengurung Diri di Kamar

Global
Rangkuman Hari Ke-466 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Belgorod Mengungsi | Rudal Hantam Lapangan Terbang

Rangkuman Hari Ke-466 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Belgorod Mengungsi | Rudal Hantam Lapangan Terbang

Global
Ledakan Sonik Gemparkan Ibu Kota AS, 2 Jet F-16 Kejar Pesawat Cessna

Ledakan Sonik Gemparkan Ibu Kota AS, 2 Jet F-16 Kejar Pesawat Cessna

Global
Rudal Rusia Hantam Lapangan Terbang di Ukraina Tengah

Rudal Rusia Hantam Lapangan Terbang di Ukraina Tengah

Global
Stoltenberg: Swedia Sudah Penuhi Syarat Turkiye untuk Gabung NATO

Stoltenberg: Swedia Sudah Penuhi Syarat Turkiye untuk Gabung NATO

Global
Terusan Suez Sempat Macet Lagi karena Mesin Kapal Tanker Rusak

Terusan Suez Sempat Macet Lagi karena Mesin Kapal Tanker Rusak

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Erdogan Menang Pilpres Turkiye | Kecelakaan Kereta India

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Erdogan Menang Pilpres Turkiye | Kecelakaan Kereta India

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+