KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-390 pada Senin (20/3/2023).
Ini termasuk, Presiden Rusia Vladimir Putin dengan hangat menyambut kedatangan Presiden China Xi Jinping di Istana Kepresidenan Kremlin.
Sementara itu, seperti sedang melakukan pembalasan, Rusia pada Senin menyatakan telah membuka penyelidikan kriminal terhadap jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) Karim Khan setelah Pengadilan yang berbasis di Den Haag itu mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin.
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-390 yang dapat Anda simak:
China angkat suara usai ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada wartawan pada Senin, bahwa ICC harus mengambil keputusan yang adil.
Dia meminta ICC untuk menghindari apa yang disebutnya sebagai "standar ganda" dan menghormati kekebalan bagi kepala negara.
Dia menuturkan, berbeda dengan ICC, China akan akan terus mengambil peran yang obyektif dan adil dalam perang di Ukraina.
Wang menambahkan, China akan memainkan peran konstruktif dalam pembicaraan damai, sebagaimana dilansir Reuters.
Pada Senin, Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina meminta Rusia menarik pasukannya dari negaranya.
Hal itu dia sampaikan beberapa jam menjelang kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Rusia dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Formula untuk keberhasilan implementasi 'Rencana Perdamaian' China. Poin pertama dan terpenting adalah penyerahan atau penarikan pasukan pendudukan Rusia dari (wilayah Ukraina) sesuai dengan hukum internasional dan Piagam PBB," kata Danilov di Twitter, dikutip dari AFP.
Kremlin pada Senin menuduh AS mengobarkan konflik di Ukraina.
"AS berpegang teguh pada posisinya yang bertujuan mengobarkan konflik, menciptakan hambatan untuk menurunkan intensitas pertempuran dan melanjutkan pasokan senjata ke Ukraina," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan, sebelum Xi Jinping tiba di China.
Ukraina mengatakan pada Senin, bahwa empat tentara tewas pada akhir pekan lalu dalam kecelakaan di tempat latihan militer di utara negara itu.
Biro Investigasi Negara Ukraina menyebut, berdasarkan temuan awal, pada 18 Maret, sebuah peluru meledak selama digelar latihan penembakan rutin yang dilakukan oleh unit militer di wilayah Chernigiv.
"Ledakan itu menewaskan empat tentara," katanya.
Penyelidik telah membuka penyelidikan atas kemungkinan pelanggaran aturan tentang penanganan senjata.
Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Senin mengatakan, pihaknya mengharapkan Presiden China Xi Jinping selama kunjungannya ke Moskwa dapat menggunakan pengaruh Beijing untuk mendorong diakhirinya perang.
"Ukraina mengikuti dengan cermat kunjungan Presiden China ke Rusia. Kami berharap Beijing menggunakan pengaruhnya di Moskwa untuk mengakhiri perang agresif melawan Ukraina," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko dalam komentar yang dikirim ke AFP.
Inggris mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping harus mendukung pernyataan dukungan China untuk menghormati integritas teritorial dan menuntut agar Rusia mengakhiri perangnya di Ukraina.
"Kami berharap Presiden Xi menggunakan kesempatan ini untuk menekan Presiden (Vladimir) Putin untuk berhenti mengebom kota-kota, rumah sakit, sekolah Ukraina, (serta) menghentikan beberapa kekejaman yang kita lihat setiap hari," kata Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak saat Xi dan Putin bersiap untuk bertemu di Moskwa.