JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Cloete Murray (50), penyelidik kasus korupsi tingkat tinggi di Afrika Selatan, tewas ditembak bersama putranya pada Sabtu (18/3/2023).
Murray sedang menyelidiki kasus korupsi Bosasa, perusahaan yang terlibat dalam berbagai skandal kontrak pemerintah.
Dia juga menyelidiki perusahaan terkait Gupta bersaudara yang kaya dan menyangkal tuduhan penyuapan.
Baca juga: Sembunyi 2 Tahun di Kedutaan Argentina, Mantan Menteri Ekuador yang Korupsi Kabur ke Venezuela
BBC pada Minggu (18/3/2023) melaporkan, polisi akan melihat apakah ada kaitan antara pembunuhan Murray dengan investigasi korupsi.
Murray ditembak oleh orang-orang bersenjata tak dikenal saat mengemudi di Johannesburg dengan putranya, Thomas (28), yang bekerja sebagai penasihat hukum.
Thomas tewas di lokasi kejadian, sedangkan Murray sempat dilarikan ke rumah sakit tetapi kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Mereka berdua mengendarai Toyota Prado putih menuju rumah di Pretoria, menurut laporan media Afrika Selatan.
Pekerjaan Murray adalah memeriksa rekening perusahaan gulung tikar, memulihkan aset, dan melaporkan kejahatan apa pun sesuai tugas yang ditunjuk pengadilan.
Salah satu perusahaan yang diselidiki adalah Bosasa, kontraktor pemerintah dengan spesialisasi layanan penjara.
Baca juga: Didakwa Korupsi, Eks PM Malaysia Muhyiddin Yassin Mengaku Sulit Tidur
KPK-nya Afsel yaitu Komisi Zondo menyebutkan, Bosasa secara ekstensif menyuap politisi dan pejabat untuk mendapatkan kontrak pemerintah selama sembilan tahun masa kepresidenan Jacob Zuma dari 2009 hingga 2018.
Adapun Zuma menolak bekerja sama dengan penyelidikan dan membantah tuduhan korupsi.
Pada 2018, Presiden Afrika Selatan saat ini yaitu Cyril Ramaphosa berkata, akan membayar kembali sumbangan 35.000 dollar AS (Rp 538,23 juta) dari Bosasa.
Akan tetapi, Ramaphosa juga menghadapi tuduhan korupsi lainnya yang dia bantah.
Komisi Zondo menemukan bahwa Gupta bersaudara yakni Ajay, Rajesh, dan Atul mencoba mempengaruhi keputusan politik dan ekonomi masa kepresidenan Zuma.
Keluarga Gupta pindah dari India ke Afrika Selatan pada 1993 dan menjalin beberapa kontrak menguntungkan dengan departemen pemerintah Afrika Selatan serta perusahaan milik negara.
Pihak berwenang Afrika Selatan saat ini sedang berupaya agar Gupta bersaudara diekstradisi dari Uni Emirat Arab--tempat mereka ditangkap--untuk diadili.
Gupta bersaudara membantah tuduhan membayar suap untuk memenangi kontrak.
Baca juga: Gelombang Pemecatan Pejabat Ukraina Diduga Korupsi Berlanjut, Termasuk 5 Jaksa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.