Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/03/2023, 08:37 WIB

KYIV, KOMPAS.com - Dalam surat perintah penangkapan Vladimir Putin, Pengadilan Pidana Internasional (ICC) menuduh Presiden Rusia itu telah melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia secara ilegal.

Atas tuduhan yang sama, ICC juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada komisaris Rusia untuk hak anak, Maria Alekseyevna Lvova-Belova pada Jumat (17/3/2023).

Rusia telah menolak perintah penangkapan tersebut.

Baca juga: Kata Pengamat soal Konsekuensi Surat Perintah Penangkapan Putin

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut tuduhan itu keterlaluan.

Sejak menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022, Rusia telah berulang kali membantah pasukannya telah melakukan kekejaman dan menolak tuduhan masa lalu tentang pemindahan warga Ukraina secara ilegal.

Cara Rusia pindahkan anak-anak Ukraina

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Jumat lalu, Penasihat-Komisaris Presiden Ukraina untuk Hak dan Rehabilitasi Anak, Daria Herasymchuk, menjelaskan ada lima cara utama yang menurutnya telah digunakan Rusia untuk memindahkan anak-anak Ukraina secara ilegal.

Ini termasuk:

  1. Menawarkan keluarga yang tinggal di daerah pendudukan di Ukraina untuk membawa anak-anak berlibur di kamp anak-anak Rusia dan tidak mengembalikan mereka selama jangka waktu yang disepakati
  2. Mengambil anak-anak Ukraina dari panti asuhan di daerah Ukraina yang diduduki
  3. Memisahkan anak-anak dari orang tua di pos pemeriksaan filtrasi, tempat di mana warga negara Ukraina dari daerah di bawah pendudukan Rusia diperiksa dan diproses sebelum diizinkan masuk ke Rusia
  4. Mencabut hak orang tua melalui hukum yang diberlakukan di wilayah pendudukan
  5. Mengambil anak-anak dalam kasus di mana mereka tinggal dengan orang dewasa lain setelah orang tua mereka terbunuh dalam perang

Baca juga: Xi Jinping Berkunjung ke Rusia, Lakukan “Sowan Perdamaian” ke Putin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin pada Jumat mengatakan, para jaksa sedang menyelidiki kasus deportasi lebih dari 16.000 anak dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kharkiv, dan Kherson yang diduduki Rusia.

"Tapi angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi," kata Kostin di halaman Facebook-nya.

Sementara, Ukraina dilaporkan sejauh ini baru berhasil mengembalikan 308 anak.

Halaman:
Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Radio Rusia Diretas, Siarkan Pidato Palsu Putin Umumkan Invasi Ukraina

Radio Rusia Diretas, Siarkan Pidato Palsu Putin Umumkan Invasi Ukraina

Global
Serangan Dunia Maya Menyasar British Airways dan BBC, Geng Kriminal Rusia Ikut Andil

Serangan Dunia Maya Menyasar British Airways dan BBC, Geng Kriminal Rusia Ikut Andil

Global
Set Film Barbie Disebut Habiskan Banyak Warna Pink, Ganggu Pasokan Cat AS

Set Film Barbie Disebut Habiskan Banyak Warna Pink, Ganggu Pasokan Cat AS

Global
Australia Peringatkan Munculnya El Nino, Cuaca Akan Lebih Kering

Australia Peringatkan Munculnya El Nino, Cuaca Akan Lebih Kering

Global
Sopir Bus di Australia Tewas Setelah Tabrak Unta

Sopir Bus di Australia Tewas Setelah Tabrak Unta

Global
Bendungan Kakhovka Ukraina Hancur Sebagian, Rusia dan Kyiv Saling Tuduh

Bendungan Kakhovka Ukraina Hancur Sebagian, Rusia dan Kyiv Saling Tuduh

Global
Simpang Siur Simbol Nazi Pasukan Ukraina, Sulitkan Posisi Dukungan

Simpang Siur Simbol Nazi Pasukan Ukraina, Sulitkan Posisi Dukungan

Global
Hubungan Negara Membaik, Warga Australia yang Dihukum Mati di Vietnam Diberi Grasi

Hubungan Negara Membaik, Warga Australia yang Dihukum Mati di Vietnam Diberi Grasi

Global
Kumpulkan Data Anak Tanpa Izin, Microsoft Bayar Denda 20 Juta Dollar AS

Kumpulkan Data Anak Tanpa Izin, Microsoft Bayar Denda 20 Juta Dollar AS

Global
Perseteruan Antar Tetangga di Florida Picu Insiden Penembakan

Perseteruan Antar Tetangga di Florida Picu Insiden Penembakan

Global
Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Perdamaian dari Indonesia

Rusia Siap Pertimbangkan Proposal Perdamaian dari Indonesia

Global
Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Rangkuman Hari Ke-467 Serangan Rusia ke Ukraina: Muncul Pidato Palsu Putin, Grup Warger Tawan Tentara Rusia

Global
Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Tertangkap Kamera, Perempuan Ini Curi Kalung Emas dari Leher Gadis Kecil di Keramaian

Global
Robert Hanssen, Mantan Agen FBI yang Ternyata Jadi Mata-mata Rusia, Ditemukan Tewas di Penjara

Robert Hanssen, Mantan Agen FBI yang Ternyata Jadi Mata-mata Rusia, Ditemukan Tewas di Penjara

Global
Mantan Wapres Mike Pence Resmi Maju dalam Pilpres AS 2024

Mantan Wapres Mike Pence Resmi Maju dalam Pilpres AS 2024

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+