Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Malaysia Tangkap 2 Orang Terkait Ancaman Pembunuhan Grup Band Radja

Kompas.com - 13/03/2023, 08:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

JOHOR BAHRU, KOMPAS.com – Kepolisian Johor menangkap dua orang terkait dugaan ancaman pembunuhan terhadap grup band Radja usai konser di Malaysia.

Kepala Kepolisian Johor Kamarul Zaman Mamat mengatakan, dua orang yang ditangkap masing-masing adalah pria lokal berusia 37 tahun dan pria asing berusia 48 tahun.

Dilansir dari Bernama, Minggu (12/3/2023), Kamarul menuturkan bahwa kedua orang tersebut ditangkap sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Baca juga: Grup Band Radja Dapat Ancaman Pembunuhan di Malaysia, Polisi Turun Tangan

Keduanya dibawa ke markas Kepolisian Distrik Johor Bahru Selatan pada Minggu sore untuk dilakukan penyelidikan.

“Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi atas kejadian tersebut karena penyelidikan masih dilakukan,” kata Kamarul.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Radja mengaku mendapat ancaman pembunuhan setelah menggelar konser di Larkin Arena Indoor Stadium, Johor Bahru, pada Sabtu (11/3/2023) pukul 23.15 waktu setempat.

Vokalis Radja, Ian Kasela, berujar telah terjadi kesalahpahaman dengan pihak penyelenggara yang berujung pada hinaan dan ancaman pembunuhan yang dilontarkan kepada mereka.

Baca juga: Kronologi Band Radja Diancam Dibunuh Usai Konser di Malaysia, Sempat Mengira Di-prank

Ian Kasela menyampaikan, peristiwa ancaman pembunuhan pada pukul 23.15 itu sangat mengejutkan mereka.

“Ini kali pertama kami datang ke Johor dan kami sangat menghargainya. Usai konser, kami disuruh menunggu karena ada perwakilan dari kedutaan yang ingin berfoto dengan Radja,” ucap Ian Kasela, sebagaimana dikutip dari Harian Metro.

“Kami juga diberitahu bahwa seorang menteri juga ingin mengambil foto dan kami sangat senang karena kami memahami bahwa ini adalah kerja sama dengan pemerintah. Begitu pula di Indonesia, kami menghargai hal ini,” sambungnya.

Namun, setelah ditunggu, kata dia, tidak ada satu pun dari mereka yang datang.

Baca juga: Band Radja Diancam Dibunuh Saat Konser di Malaysia, Ian Kasela: Kami Sangat Takut

“Para penggemar yang berfoto bersama kami pun sudah selesai dan secara bertahap mereka mulai meninggalkan lokasi untuk pulang,” kata Ian Kasela melalui sambungan telepon kepada Harian Metro.

Dia bercerita, dirinya bersama personel Radja lainnya tiba-tiba didatangi oleh 15 orang pengawal dengan dua orang laki-laki mewakili panitia konser yang marah-marah sambil menuding mereka.

“Kami tidak tahu apa-apa dan mencoba mengerti. Awalnya kami pikir itu prank karena konser ini sukses. Kami masih senang saat itu. Itu karena tidak ada satu insiden pun terjadi selama konser atau fans kecewa dengan penampilan kami," ungkap Ian Kasela.

Baca juga: Maggi /rif Pernah Kesal pada Seorang MC gara-gara Ganti Lirik Lagu Radja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com