Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Lanjutkan Operasi di Donetsk, Klaim Tewaskan 220 Prajurit Ukraina

Kompas.com - 13/03/2023, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukannya terus melakukan operasi militer di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Pernyataan tersebut disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada Minggu (12/3/2023), sebagaimana dilansir Reuters.

Pihak kementerian juga mengeklaim bahwa pasukannya telah menewaskan sedikitnya 220 tentara musuh selama 24 jam terakhir.

Baca juga: Rusia dan Ukraina Saling Klaim Tewaskan Ratusan Tentara Musuh untuk Kuasai Bakhmut

“Di arah Donetsk, lebih dari 220 prajurit Ukraina, sebuah kendaraan tempur infanteri, tiga kendaraan tempur lapis baja, tujuh kendaraan, serta howitzer D-30 dihancurkan pada siang hari,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Meski demikian, klaim Kementerian Pertahanan Rusia tersebut sulit untuk diverifikasi secara independen.

Di satu sisi, Ukraina turut mengeklaim menewaskan ratusan tentara musuh dalam pertempuran, sebuah klaim yang juga sulit diverifikasi.

Ukraina mengatakan pada Sabtu (11/3/2023) bahwa lebih dari 500 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam periode 24 jam terakhir saat mereka berjuang untuk menguasai Bakhmut.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-381 Serangan Rusia ke Ukraina: Duel di Bakhmut | Penembakan Kherson

Pasukan Rusia dan tentara bayaran dari Grup Wagner berhasil merebut bagian timur Kota Bakhmut dan daerah pinggiran di utara dan selatan.

Akan tetapi, pasukan Rusia sejauh ini masih belum berhasi untuk mengepung kota industri itu sepenuhnya.

Dilansir dari Reuters, Kota Bakhmut menjadi salah satu lokasi pertempuran paling berdarah dan terpanjang dalam perang selama setahun.

Kedua belah pihak mengaku menderita dan menimbulkan kerugian yang signifikan di Bakhmut. Meski demikian, jumlah pasti dari korban sulit diverifikasi secara independen.

Baca juga: Rusia Buat Kemajuan di Bakhmut, tapi Berpotensi Menderita Kerugian Besar

Komandan Ukraina yang bertugas mempertahankan Bakhmut, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan bahwa perlindungan terhadap kota tersebut adalah kunci untuk serangan balik Ukraina.

“Penting untuk mengulur waktu guna mengumpulkan cadangan dan memulai serangan balasan, yang tidak lama lagi,” kata Syrskyi pada Sabtu.

Moskwa menyampaikan, merebut Bakhmut akan membuat pertahanan Ukraina berlubang yang bisa menjadi langkah untuk merebut semua kawasan Donbass, Ukraina timur.

Baca juga: Kanada Larang Impor Alumunium dan Baja Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com