TEHERAN, KOMPAS.com - Otoritas Iran mengumumkan telah menangkap lebih dari 100 orang secara nasional atas misteri peracunan ribuan siswi.
Iran menuduh para tersangka mungkin memiliki hubungan dengan kelompok "musuh".
Sejak akhir November 2022, Iran telah dihadapkan pada rentetan kasus keracunan yang dialami para siswi perempuan.
Baca juga: Iran Tangkap Tersangka Kasus Keracunan 5.000 Anak Sekolah
Mereka yang menjadi korban antara lain mengalami pingsan, mual, sesak napas, dan gejala lainnya setelah melaporkan bau tidak sedap di lingkungan sekolah.
Beberapa siswi bahkan sampai dirawat di rumah sakit.
Pada Sabtu (11/3/2023) malam, media pemerintah Iran, IRNA, melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri Iran telah mengumumkan penangkapan atas dugaan serangan racun di lebih dari 200 sekolah, yang sudah memicu ketakutan dan kemarahan di kalangan siswa dan para orang tua.
"Lebih dari 100 orang yang bertanggung jawab atas insiden sekolah baru-baru ini telah diidentifikasi, ditangkap, dan diselidiki," ungkap Kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Dalam Negeri Iran mengungkap, di antara mereka yang ditangkap adalah orang-orang dengan motif permusuhan dan dengan tujuan menanamkan teror pada masyarakat, siswa, serta menutup sekolah.
"Untungnya, dari pertengahan minggu lalu hingga hari ini, jumlah insiden di sekolah menurun secara signifikan, dan tidak ada laporan siswa yang sakit," ujar Kementerian itu, sebagaimana dikutip dari AFP.
Baca juga: 5.000 Anak Sekolah di Iran Keracunan, Mayoritas Perempuan
Pernyataan tersebut merujuk pada kemungkinan hubungan aksi peracunan dengan Mujahidin Rakyat Iran atau Mujahidin-e-Khalq (MEK).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.