Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bangun Tambang Batu Bara Besar-besaran, 6 Kali Total Dunia

Kompas.com - 08/03/2023, 21:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Penelitian baru menunjukkan China sedang membangun pembangkit listrik batu bara baru enam kali lebih banyak daripada keseluruhan tambang batu bara di dunia jika digabungkan.

Tahun lalu, studi menemukan China menyetujui pembangunan 106 gigawatt kapasitas listrik berbahan bakar batu bara, setara dengan dua pembangkit listrik batu bara besar per minggu dan tertinggi dalam tujuh tahun.

Laporan ini disusun oleh organisasi data energi Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) dan Monitor Energi Global (GEM).

Baca juga: Daftar Negara Teratas Tujuan Ekspor Batu Bara Indonesia, China Terbesar

Disebutkan dalam laporan tersebut kapasitas tenaga batu bara yang sedang dibangun di China enam kali lebih besar dari jumlah seluruh tambang batu bara di dunia jika digabungkan.

Sepanjang tahun, kapasitas tenaga batu bara 50GW mulai dibangun di seluruh China, naik lebih dari setengahnya dibandingkan tahun sebelumnya.

Banyak izin proyek ini yang dipercepat dan dimasukkan ke tahap pembangunan dalam hitungan bulan.

"Kecepatan kemajuan proyek melalui perizinan untuk konstruksi pada tahun 2022 sangat luar biasa, dengan banyak proyek bermunculan, mendapatkan izin, mendapatkan pembiayaan, dan melakukan terobosan dalam hitungan bulan," kata Flora Champenois, analis GEM .

Jumlah kapasitas baru yang terhubung ke jaringan listrik telah melambat dalam beberapa tahun terakhir, setelah penurunan persetujuan baru selama periode 2017-2020.

Tetapi diperkirakan akan pulih selama beberapa tahun ke depan, didorong oleh kekhawatiran tentang kekurangan daya.

Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terlihat di kawasan industri di Wuhai, di wilayah utara Mongolia Dalam, China.REUTERS/JASON LEE via ABC INDONESIA Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terlihat di kawasan industri di Wuhai, di wilayah utara Mongolia Dalam, China.
Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara

Banyak dari proyek yang baru disetujui diidentifikasi sebagi "pendukung" kapasitas listrik dasar yang dirancang untuk memastikan stabilitas jaringan listrik dan meminimalkan risiko pemadaman listrik, kata laporan CREA-GEM.

Namun, banyak pembangunan yang berlangsung di daerah yang jelas-jelas sudah memiliki kelebihan kapasitas, dan masalah pasokan listrik akan lebih baik diatasi dengan meningkatkan keandalan dan efisiensi jaringan, kata penulis.

Baca juga: Media Asing Soroti Indonesia Larang Ekspor Batu Bara

China mengalami gelombang pemadaman listrik pada September 2021 sebagai akibat kekurangan pasokan batu bara, hingga ribuan rumah dan pabrik mengalami padam listrik.

Bulan lalu, Australia mengirim 72.000 ton batu bara ke China, pengiriman yang pertama sejak sanksi terhadap ekspor Australia diberlakukan.

Kekeringan panjang tahun lalu juga menyebabkan penurunan dramatis dalam pembangkit listrik tenaga air China dan penjatahan listrik.

China telah berusaha meremajakan ekonominya setelah pertumbuhan dan lapangan kerja, yang terpukul parah akibat kebijakan ketat "nol-Covid" tahun lalu.

Ini meningkatkan kekhawatiran jika upaya untuk menurunkan karbonnya akan dikesampingkan.

Namun, penambahan kapasitas daya terbarukan tetap memegang rekor, dengan instalasi tenaga surya sebesar 87GW pada tahun 2022 dan apasitas tersebut diperkirakan akan meningkat lebih lanjut pada tahun 2023.

China bertujuan untuk membawa emisi karbon dioksida yang menghangatkan iklim ke puncaknya pada tahun 2030, tetapi masih belum jelas apa yang akan dicapai.

Baca juga: Indonesia Larang Ekspor Batu Bara, Akankah China Gelap Gulita?

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com