Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 21:30 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang akan menawarkan dukungan finansial baru kepada Ukraina senilai 5,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 83,3 triliun.

Hal itu disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada Senin (20/2/2023), beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina berusia setahun.

Jepang telah bergabung dengan kekuatan Barat dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia sejak perang dimulai pada 24 Februari 2022.

Baca juga: Biden Kunjungan Dadakan ke Ukraina, Sirene Udara Kyiv Berbunyi

Negara yang pada tahun ini menjadi presiden G7 itu telah memberi Ukraina dukungan keuangan senilai 600 juta dollar AS bersama dengan bantuan kemanusiaan darurat senilai ratusan juta dollar.

“Namun, masih ada kebutuhan untuk membantu orang-orang yang mata pencahariannya telah hancur akibat perang, dan memulihkan infrastruktur yang hancur", kata Kishida dalam pidatonya di sebuah simposium think tank di Tokyo.

"Kami telah memutuskan untuk memberikan dukungan finansial tambahan sebesar 5,5 miliar dollar AS," ucap dia, dikutip dari AFP.

PM Kishida juga mengumumkan akan menjadi tuan rumah konferensi video para pemimpin G7 dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (24/2/2023), tepat peringatan setahun perang Rusia-Ukraina.

“Tahun ini, Jepang, sebagai presiden G7 dan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia dan memimpin upaya dunia untuk menegakkan tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan aturan hukum,’ ucap Kishida.

Baca juga: Pemerintah AS Ditekan Anggota Parlemen Kirim Jet Tempur F-16 ke Ukraina

Sementara itu, para pemimpin G7 telah dijadwalkan akan bertemu secara langsung di Hiroshima pada bulan Mei.

Sejak invasi Presiden Rusia Vladimir Putin diluncurkan, Jepang juga telah mengambil langkah langka dengan mengirimkan peralatan pertahanan dan menawarkan perlindungan bagi mereka yang melarikan diri dari konflik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara ini memiliki konstitusi pascaperang yang pasifis, yang membatasi kapasitas militernya hanya untuk tindakan defensif.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria Inggris Dipenjara Seumur Hidup karena Gabung ISIS

Pria Inggris Dipenjara Seumur Hidup karena Gabung ISIS

Global
Rangkuman Hari Ke-458 Serangan Rusia ke Ukraina: Permintaan Rudal Taurus | Tuduhan Iran

Rangkuman Hari Ke-458 Serangan Rusia ke Ukraina: Permintaan Rudal Taurus | Tuduhan Iran

Global
Ukraina Minta Jerman Sediakan Rudal Taurus dengan Jangkauan 500 Km

Ukraina Minta Jerman Sediakan Rudal Taurus dengan Jangkauan 500 Km

Global
Perbatasan Rusia Diserang Lagi, Drone Tembaki Sejumlah Wilayah

Perbatasan Rusia Diserang Lagi, Drone Tembaki Sejumlah Wilayah

Global
Iran Tuduh Ukraina Manfaatkan Teheran untuk Dapat Dukungan Barat

Iran Tuduh Ukraina Manfaatkan Teheran untuk Dapat Dukungan Barat

Global
[UNIK GLOBAL] 'Resign' untuk Keliling Dunia | Foto Ledakan Pentagon Buatan AI

[UNIK GLOBAL] "Resign" untuk Keliling Dunia | Foto Ledakan Pentagon Buatan AI

Global
Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Global
Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Global
FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

Global
Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Global
Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Global
Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Global
Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Global
Rishi Sunak Peringatkan Kemungkinan Resesi Inggris pada 2024

Rishi Sunak Peringatkan Kemungkinan Resesi Inggris pada 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+