Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Keanggotaan NATO Berlanjut, Anggota Kongres AS Ancam Tak Izinkan Jual F-16 ke Turkiye

Kompas.com - 04/02/2023, 07:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sejumlah anggota Kongres AS mengancam tidak akan mendukung penjualan jet tempur F-16 ke Turkiye sampai Ankara meratifikasi Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO.

Swedia dan Finlandia tahun lalu mendaftar keanggotaan NATO. Namun, langkah kedua negara ini terganjal karena Turkiye belum menyetujui keanggotaannya.

Untuk dapat menjadi bagian dari NATO, semua negara anggota tanpa terkecuali harus memberikan lampu hijau.

Baca juga: Erdogan Tak Mau Swedia Gabung NATO Jika Izinkan Pembakaran Al-Quran

Dari 30 anggota NATO, hanya Turkiye dan Hongaria yang belum meratifikasi keanggotaan NATO Finlandia dan Swedia.

Turkiye ingin agar Swedia dan Finlandia mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan kelompok lain yang disalahkan atas upaya kudeta di Turkiye pada 2016.

Ketiga negara sempat mencapai kesepakatan tentang progres ke depan dalam pertemuan di Madrid, Spanyol, pada Juni 2022.

Akan tetapi, Turkiye menangguhkan pembicaraan pada Januari 2023 usai seorang politikus sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, membakar Al-Qur’an di Stockholm.

Baca juga: Finlandia Masih Berharap Bisa Gabung NATO bersama Swedia

Kini, beberapa politikus AS campur tangan karena Turkiye belum juga mengizinkan Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (3/2/2023).

Dalam sepucuk surat kepada Presiden AS Joe Biden, 29 anggota Senat AS dari Partai Demokrat dan Republik mengatakan bahwa Swedia dan Finlandia sudah berupaya penuh dan beritikad baik memenuhi persyaratan keanggotaan NATO yang diminta Turkiye.

“Setelah protokol aksesi NATO diratifikasi oleh Turkiye, Kongres dapat mempertimbangkan penjualan jet tempur F-16. Kegagalan untuk melakukannya, bagaimanapun, akan mempertanyakan penjualan yang tertunda ini,” tulis 29 politikus tersebut dalam suratnya.

Ini adalah pertama kalinya anggota Kongres AS secara eksplisit sekaligus langsung menghubungkan penjualan F-16 ke Turkiye dengan perizinan Swedia dan Finlandia menjadi anggota NATO.

Baca juga: NATO Minta Korea Selatan Berbuat Lebih Banyak untuk Ukraina

Pemerintah AS sendiri berulang kali menyampaikan mendukung penjualan dan menolak untuk menghubungkan kedua persoalan tersebut.

Pada Oktober 2021, Turkiye mengajukan untuk membeli 40 jet tempur F-16 buatan Lockheed Martin dan hampir 80 perlengkapan modernisasi untuk pesawat tempur yang ada.

Dalam kunjungannya ke Washington pada Januari 2023, Menteri Luar Negeri Turkiye Mevlut Cavusoglu menyampaikan, persoalan mengenai NATO seharusnya tidak menjadi prasyarat untuk penjualan jet tempur F-16.

Dia juga mendesak Pemerintah AS untuk membujuk Kongres agar membatalkan keberatannya.

Meskipun dapat memblokir penjualan senjata asing, Kongres masih belum mengumpulkan dua pertiga suara di DPR dan Senat yang diperlukan untuk melawan hak veto presiden.

Baca juga: Erdogan Akan Izinkan Finlandia Masuk NATO, tapi Swedia Tidak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com