Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perempuan yang Sewakan Rahimnya untuk Mengandung Bayi Selebritas

Kompas.com - 02/02/2023, 10:52 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semakin banyak selebritas menggunakan surrogates atau ibu pengganti untuk punya anak, dan membicarakannya terang-terangan.

Naomi Campbell, Priyanka Chopra, Elon Musk, dan Kim Kardashian sekarang telah diikuti oleh Paris Hilton.

Tapi bagaimana rasanya menjadi ibu pengganti seorang selebritas? Shanna St Clair sudah melakukannya dua kali, dan memiliki dua pengalaman yang sangat berbeda.

Baca juga: Pasutri Israel Tinggalkan Bayinya di Meja Check-In Bandara karena Tak Punya Tiket untuk Anak Itu

Ponsel Shanna berkedip. Ada panggilan telepon dari Catherine.

Dalam ingatan Shanna, Catherine langsung bicara tanpa menyapa: "Dengar, aku mau kasih tahu kamu sebelum kamu melihatnya di berita. Aku menggunakan ibu pengganti lain dan dia baru saja melahirkan."

Shanna duduk untuk menenangkan dirinya. Dia tengah hamil anak Catherine, masih di pekan-pekan awal. Tetapi Catherine sekarang sudah punya anak lagi.

Dia bukan satu-satunya ibu pengganti untuk Catherine. Apa artinya ini? Apakah Catherine masih menginginkan bayi yang dikandung oleh Shanna?

"Saya berharap Anda memberitahu saya sebelumnya," Shanna akhirnya menjawab. "Perlukah kita bicara setelah saya menjalani pemeriksaan besok?"

Catherine setuju dan menutup telepon.

Shanna mengirim pesan teks kepada Catherine beberapa jam kemudian.

"Saya sedikit terkejut dengan berita itu, tetapi saya sangat senang untuk Anda. Berbahagialah dengan bayi Anda. Mari kita bicara setelah pemeriksaan saya."

Catherine tidak menjawab. Pun dia tidak menelepon keesokan harinya.

Shanna menemukan profesi sebagai ibu pengganti dalam sebuah artikel majalah. Menyeruput minuman panas sementara ketiga anaknya bermain di luar rumah, di pertanian milik keluarganya di wilayah pedesaan Pennsylvania, dia tertarik.

Dia belajar tentang "ibu pengganti tradisional"--perempuan yang sel telurnya sendiri diinseminasi secara artifisial dengan donor sperma--dan "pembawa gestasional", perempuan yang mengandung sel telur orang lain yang sudah dibuahi.

Dia juga menemukan perbedaan antara "ibu pengganti komersial", di mana seorang perempuan dibayar untuk mengandung bayi, dan "ibu pengganti altruistik".

Artikel tersebut mendukung penggunaan ibu pengganti. Bahkan, ibu pengganti komersial adalah hadiah bagi orang tuatunggal, pasangan yang infertil, dan keluarga LGBT yang menginginkan anak kandung mereka sendiri, katanya.

Shanna merasa ada sesuatu yang cocok dengannya.

Dia baru saja menginjak usia 30 tahun dan sudah melalui tiga kali kehamilan yang berjalan lancar. Dia dan suaminya tidak lagi ingin punya anak.

"Saya bisa menjadi pembawa gestasional," pikirnya.

Baca juga: Tidak Ingin Merusak Tubuhnya, Model Ini Berencana Cari Ibu Pengganti

Untuk bergabung dengan agen ibu pengganti, Shanna dan suaminya mengisi tumpukan kuesioner. Mereka dinilai oleh psikolog dan dokter dan melakukan "puluhan" pertemuan dengan pengacara, kata Shanna.

Beberapa minggu kemudian dia mendapat telepon. Pasangan selebriti, Jennifer dan Mark, telah membaca profilnya dan ingin bertemu di New York.

Shanna langsung akrab dengan mereka.

"Mereka adalah orang-orang baik," katanya. "Mereka berusaha untuk memahami hidup saya, untuk mengenal anak-anak saya."

Bayaran Shanna akan menanggung perjalanan ke klinik IVF, hotel, bensin, makanan, dan pendapatan yang hilang dari pekerjaan sehari-harinya sebagai penata rambut selama ia hamil. Selama tiga tahun, ia menerima 50.000 dollar AS (hampir Rp 754,75 juta).

Butuh beberapa kali percobaan untuk hamil. Ketika Shanna akhirnya melahirkan, Jennifer dan Mark memegang tangannya, menangis sambil berterima kasih padanya untuk keluarga baru mereka.

Jadi, ketika Jennifer menelepon berbulan-bulan kemudian untuk menanyakan apakah dia bisa memperkenalkannya kepada Catherine, Shanna setuju.

Catherine berasal dari keluarga terkenal. Dia sudah bertahun-tahun berusaha untuk memiliki anak sendiri, dengan dan tanpa pengganti. Setelah mendengar tentang pengalaman sukses Jennifer, ia ingin berbicara dengan Shanna.

"Bila melihat ke belakang, ada banyak red flag dari percakapan telepon pertama itu," kata Shanna.

Catherine menyarankan agar mereka tidak melalui agen pengganti untuk menghemat biaya, dan hanya meminta pengacara mereka untuk membuat kontrak, kenang Shanna.

"Kemudian ia mengatakan karena saya sudah lulus evaluasi psikologis dalam pengalaman saya dengan Jennifer, saya tidak perlu melakukannya lagi."

Shanna setuju untuk tiga percobaan.

Baca juga: Ketahuan Coba Rampok Toko Perhiasan, Ibu Hamil: Saya Mengidam

Pertama ada proses yang disebut "cycling", di mana ibu pengganti dan donor telur menyinkronkan waktu menstruasi mereka menggunakan suntikan hormon harian. Kemudian Shanna dan suaminya menemui Catherine secara langsung, di klinik IVF tempat sel telur yang telah dibuahi akan ditempatkan di dalam rahim Shanna.

Ketika mereka tiba di klinik, Catherine telah menunggu mereka, berpakaian glamor dan indah.

Shanna hendak memeluknya tetapi Catherine mundur. Dia bukan orang yang suka dipeluk.

Dia memberitahu Shanna bahwa dia akan tinggal bersamanya untuk transfer sel telur tetapi harus segera pergi setelah itu, kata Shanna. Sopirnya akan membawa mereka kembali ke hotel.

Diam-diam, Shanna berpikir: "Ini tidak akan seperti Jennifer dan Mark."

Upaya pertama untuk hamil tidak berhasil. Pada malam sebelum percobaan kedua, Catherine mengundang Shanna dan suaminya untuk makan malam, dan menceritakan kepada mereka kisah-kisah tentang jet pribadi dan furnitur desainer.

Shanna merasa tidak nyaman saat ia duduk mendengarkan di restoran mewah mengenakan legging hitam dan kaus yang ia beli dari toserba. Mereka sama sekali tidak punya kesamaan.

Keesokan harinya, di klinik kesuburan, Catherine membawa sebotol pil, kata Shanna. Barangkali upaya pertama tidak berhasil karena Shanna terlalu gugup, ia menduga.

Ia menyerahkan satu tablet valium kepada Shanna.

"Tidak, terima kasih," jawab Shanna.

Tapi Catherine tidak menyerah.

"Ia terus berkata 'Apa masalahmu, Shanna? Satu pil tidak akan menyakitimu,' dan saya merasa tidak bisa membantah," kata Shanna.

Shanna meletakkan pil itu di mulutnya, kemudian membuangnya secara diam-diam saat Catherine tidak melihat.

Sekali lagi, Shanna tidak hamil. Mereka punya satu percobaan lagi.

Baca juga: Kisah Wanita Hamil dari Sperma Orang Meninggal, Bayi Lahir Sehat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com