Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petenis Andy Murray Main sampai Jam 4 Pagi di Australia Open, Tak Boleh ke Toilet

Kompas.com - 29/01/2023, 21:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MELBOURNE, KOMPAS.com - Pertandingan tenis Australia Open antara pemain Inggris Andy Murray melawan pemain Australia Thanasi Kokkinakis menjadi soroton.

Pertandingan antar keduanya berlangsung selama hampir enam jam dan berlangsung hingga pukul 4 pagi di Melbourne.

Sebagai finalis lima kali di arena Melbourne Park, Murray tidak asing lagi dengan pertandingan malam-malam panjang di lapangan itu, tapi kemenangannya dengan skor 4-6, 6-7 (4/7), 7-6 (7/5), 6-3, 7-5 menjadi pertandingan yang tidak biasa.

Baca juga: Saat Bintang Tenis Ugo Humbert Lupa Bawa Raket di Laga Penting Wimbledon...

Meski penampilan kedua pemain yang rawan cedera tersebut mengesankan, tampaknya agak konyol untuk mengakhiri pertandingan sebelum matahari terbit.

Juara tunggal grand slam 18 kali Martina Navratilova sudah mendesak penyelenggara Australia Open agar mencari cara untuk menghindari jadwal yang begitu padat setelah beberapa hari hujan.

Murray jelas setuju, sambil berteriak, "Mengapa kita bermain jam 3 pagi?" ujarnya di set keempat saat pertandingan.

Dalam wawancaranya di lapangan, Murray berterima kasih kepada para penggemar karena tetap bertahan di kursi penonton, tapi ia terlihat ingin segera keluar dari lapangan secepat mungkin.

"Ini sudah sangat larut. Kalian tidak perlu melakukannya, tapi itu sangat membantu saya dan Thanasi. Saya menghargai kalian," ucapnya.

Andy Murray mengaku hampir tak percaya dirinya bisa mengalahkan Thanasi Kokkinakis yang dikenal dengan servis yang cepat.AP/NG HAN GUAN via ABC INDONESIA Andy Murray mengaku hampir tak percaya dirinya bisa mengalahkan Thanasi Kokkinakis yang dikenal dengan servis yang cepat.
"Semua orang, termasuk saya, harus pergi tidur sekarang," tambah Murray.

Akhirnya, dia diizinkan meninggalkan lapangan tapi harus kembali bertanding pada hari Sabtu (21/1/2023), yang berarti secara teknis dia akan bermain tiga hari berturut-turut dan menghabiskan 10 jam 34 menit di lapangan dalam dua pertandingan pertamanya.

Murray sempat tidak diizinkan meninggalkan lapangan untuk ke toilet karena wasit menilai dia sudah melakukannya sebelumnya.

Baca juga: Kronologi Bintang Tenis China Peng Shuai Hilang, Ini Kasus yang Menimpanya

"Sangat tidak sopan karena turnamen membuat kami di sini sampai jam 3 atau jam 4 pagi dan tidak diizinkan pergi dan buang air kecil," kata Murray kepada wasit Eva Asderaki-Moore.

"Ini lelucon dan Anda juga mengetahuinya. Tidak sopan, tidak menghormati anak-anak pemungut bola, tidak menghormati para pemain karena kami tidak diizinkan ke toilet" tambahnya.

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Murray mempertanyakan apakah pertandingan yang larut menguntungkan semua pihak.

"Jika anak saya menjadi pemungut bola untuk turnamen dan mereka pulang jam 5 pagi, sebagai orangtua saya akan memarahinya," ujarnya.

"Ini tidak menguntungkan bagi mereka. Ini tidak menguntungkan bagi wasit, pihak penyelenggara. Menurut saya bukan hal yang hebat di mata para penggemar. Tidak baik bagi para pemain," kata Murray.

"Kami sudah membahas ini berkali-kali. Sudah dibicarakan selama bertahun-tahun. Ketika memulai pertandingan larut malam dengan kondisi seperti itu, semua ini akan terjadi," tambahnya.

Namun CEO Tennis Australia Craig Tiley mengatakan, saat ini tidak ada kebutuhan untuk mengubah jadwal.

"Kami memiliki tahun-tahun di mana kita menyelesaikan setiap malam pada pukul 12 atau sebelumnya. Kami juga harus melindungi pertandingan. Jika hanya menempatkan satu pertandingan di malam hari dan ada pemain cedera, maka tak ada yang ditawarkan bagi para penggemar," katanya.

McEnroe sebut Murray pemain legendaris

Murray, yang selanjutnya menghadapi unggulan ke-24 Roberto Bautista Agut, mengaku hampir tak percaya dia berhasil bangkit dari ketertinggalan 2-0 atas Thanasi Kokkinakis.

"Thanasi bermain bagus, servisnya luar biasa, pukulan forehand-nya keras dan saya tidak tahu bagaimana saya berhasil melewatinya," ujar Murray.

"Saya memang mulai bermain lebih baik seiring berjalannya pertandingan," katanya.

Thanasi Kokkinakis tampak sangat kecewa setelah dikalahkan oleh Andy Murray.GETTY IMAGES/CLIVE BRUNSKILL via ABC INDONESIA Thanasi Kokkinakis tampak sangat kecewa setelah dikalahkan oleh Andy Murray.
"Saya memiliki pengalaman seperti ini, dan saya hanya mengandalkan pengalaman, dorongan dan pertarungan itu, serta cinta saya. Itu sebabnya saya terus bertahan," katanya.

Murray pensiun sementara pada tahun 2018 karena masalah cedera pinggul, yang memaksanya menjalani operasi pelapisan ulang, sebelum penggantian pinggul penuh.

Kokkinakis, yang juga berjuang melalui cederanya yang terus-menerus, mengunggah reaksi pertandingan di Twitter, dengan mengatakan: "This f***ing sport man".

Meskipun unggahan ini bisa saja mengarah ke tenis secara keseluruhan, namun tak menutup kemungkinan dia sebenarnya menargetkan "olahragawan" Sir Andy Murray.

Baca juga: Kibarkan Bendera Rusia, Empat Orang Diusir dari Ajang Tenis Australia

Dirangkum dan diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com