HELSINKI, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menyatakan, Finlandia harus mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO tanpa Swedia.
Hal itu dia katakan setelah Turkiye mengindikasikan tidak akan menyetujui Swedia jadi anggota NATO, menyusul adanya aksi pembakaran Al Quran di luar kedutaan Turkiye di Stockholm.
"Kami harus menilai situasinya, apakah telah terjadi sesuatu yang dalam jangka panjang akan mencegah Swedia untuk maju," kata Haavisto kepada penyiar Yle.
Meski demikian, dia menegaskan, bahwa terlalu dini untuk mengambil keputusan sekarang dan tawaran bersama Swedia jadi anggota NATO sementara tetap menjadi opsi pertama bagi Finlandia.
“Penilaian saya sendiri adalah akan ada penundaan (mendapatkan persetujuan Turkiye), yang pasti akan berlangsung hingga pemilu Turkiye pada pertengahan Mei,” ucap Haavisto, sebagaimana dikutip dari AFP.
Seperti diketahui, Politisi sayap kanan Denmark-Swedia Rasmus Paludan telajj membakar salinan Al Quran pada Sabtu (21/1/2023) di depan kedutaan Turkiye di ibu kota Swedia.
"Swedia jangan harap mendapat dukungan dari kami untuk NATO," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin dalam tanggapan resmi pertamanya terhadap aksi bakar Al Quran tersebut.
Baca juga: Aksi Bakar Salinan Al Quran Warnai Demo Anti-Turkiye di Stockholm Swedia
Seperti diketahui, tawaran Swedia dan Finlandia untuk bisa bergabung dengan NATO harus diratifikasi oleh semua atau 30 negara anggota aliansi, termasuk Turkiye.
Para pemimpin Swedia sendiri sebenarnya telah mengecam keras aksi pembakaran Al Quran.
Haavisto mengatakan, protes anti-Turkiye di Swedia jelas telah menghambat kemajuan tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer trans-Atlantik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.