Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finlandia Pertimbangkan Gabung dengan NATO Tanpa Swedia

Kompas.com - 24/01/2023, 17:13 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

HELSINKI, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto menyatakan, Finlandia harus mempertimbangkan untuk bergabung dengan NATO tanpa Swedia.

Hal itu dia katakan setelah Turkiye mengindikasikan tidak akan menyetujui Swedia jadi anggota NATO, menyusul adanya aksi pembakaran Al Quran di luar kedutaan Turkiye di Stockholm.

"Kami harus menilai situasinya, apakah telah terjadi sesuatu yang dalam jangka panjang akan mencegah Swedia untuk maju," kata Haavisto kepada penyiar Yle.

Baca juga: Aksi Bakar Salinan Al Quran di Swedia oleh Rasmus Paludan Dikecam Negara-negara Islam dan Merembet ke Urusan NATO

Meski demikian, dia menegaskan, bahwa terlalu dini untuk mengambil keputusan sekarang dan tawaran bersama Swedia jadi anggota NATO sementara tetap menjadi opsi pertama bagi Finlandia.

“Penilaian saya sendiri adalah akan ada penundaan (mendapatkan persetujuan Turkiye), yang pasti akan berlangsung hingga pemilu Turkiye pada pertengahan Mei,” ucap Haavisto, sebagaimana dikutip dari AFP.

Seperti diketahui, Politisi sayap kanan Denmark-Swedia Rasmus Paludan telajj membakar salinan Al Quran pada Sabtu (21/1/2023) di depan kedutaan Turkiye di ibu kota Swedia.

"Swedia jangan harap mendapat dukungan dari kami untuk NATO," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin dalam tanggapan resmi pertamanya terhadap aksi bakar Al Quran tersebut.

Baca juga: Aksi Bakar Salinan Al Quran Warnai Demo Anti-Turkiye di Stockholm Swedia

Seperti diketahui, tawaran Swedia dan Finlandia untuk bisa bergabung dengan NATO harus diratifikasi oleh semua atau 30 negara anggota aliansi, termasuk Turkiye.

Para pemimpin Swedia sendiri sebenarnya telah mengecam keras aksi pembakaran Al Quran.

Haavisto mengatakan, protes anti-Turkiye di Swedia jelas telah menghambat kemajuan tawaran Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan aliansi militer trans-Atlantik.

"Kami berada di jalur yang sangat berbahaya karena protes jelas menunda kemauan dan kemampuan Turkiye untuk menyelesaikan masalah ini melalui parlemen," jelas dia.

Haavisto juga menuding para pengunjuk rasa telah “bermain” dengan keamanan Finlandia dan Swedia.

"Mereka mengambil tindakan yang jelas dimaksudkan untuk memprovokasi Turkiye," sebut dia.

Swedia dan Finlandia pada tahun lalu telah mendaftar untuk menjadi anggota NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina, mengakhiri kebijakan non-blok selama puluhan tahun.

Baca juga: Swedia Temukan Mineral Logam Tanah Jarang Terbesar di Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com