Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Simpanse Melarikan Diri dari Kebun Binatang Swedia, Tiga Ditembak Mati

Kompas.com - 15/12/2022, 08:47 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Tiga simpanse ditembak mati di Swedia setelah lima ekor melarikan diri dari kandang mereka di kebun binatang selama beberapa jam.

Menurut media Swedia, primata keempat dilaporkan terluka dan yang kelima diyakini telah kembali tanpa cedera ke kebun binatang atas kemauannya sendiri.

"Mereka adalah hewan yang sangat kuat dan sama sekali tidak dijinakkan," Daniel Wikdahl, juru bicara kepolisian mengatakan kepada penyiar publik SVT pada Rabu (14/12/2022).

Baca juga: Simpanse Kabur di Tengah Medan Perang Ukraina, Dibujuk Kembali dengan Jas Hujan dan Sepeda

Keputusan kebun binatang untuk menembak keempatnya, kata dia, dibuat dengan mempertimbangkan bahaya yang mungkin primata itu timbulkan bagi publik.

Wartawan yang tiba di tempat kejadian setelah melarikan diri pada pukul 13.00 waktu setempat diminta polisi untuk "kembali ke mobil Anda dan pergi" demi keselamatan mereka sendiri.

Harian Dagens Nyheter mengatakan tujuh penembak dibantu oleh sejumlah besar polisi dan beberapa drone dikerahkan dalam operasi tersebut.

Annika Troselius, juru bicara kebun binatang Furuviksparken dekat Gavle, 165 kilometer utara Stockholm, mengatakan hewan-hewan itu harus ditembak mati karena pihaknya tidak memiliki cukup obat penenang untuk menenangkan semuanya.

“Kami memiliki dokter hewan di lokasi, tetapi mereka membuat penilaian bahwa kami tidak memiliki anestesi yang cukup. Itu sebabnya kami memanggil penembak jitu,” kata Troselius kepada TV4 dilansir dari Guardian.

“Seluruh situasi ini tragis dalam segala hal. Kami bertanggung jawab penuh.”

Baca juga: Kisah Misteri Eksperimen Kejam Donald dan Gua, yang Buat Bayi Manusia Seperti Simpanse

Troselius mengatakan kebun binatang Swedia meyakini simpanse kelima telah kembali atas kemauannya sendiri.

“Kita harus yakin bahwa simpanse terakhir benar-benar ada di dalam kandang, dan ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati.” katanya kepada Dagens Nyheter.

Kebun binatang mendesak warga untuk tinggal di dalam rumah, mengunci pintu dan menutup jendela.

“Simpanse adalah hewan yang kuat dan memiliki klasifikasi risiko tinggi,” kata Troselius. "Staf kami tidak diizinkan untuk bekerja dalam kontak dekat dengan mereka."

Furuviksparken, yang ditutup untuk musim ini, memiliki tujuh simpanse dan dilaporkan merupakan satu-satunya stasiun penelitian primata di wilayah Nordik.

Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak tahu bagaimana hewan-hewan itu melarikan diri, tetapi akan menyelidikinya.

“Kami menganggap ini sangat serius,” kata Troselius.

“Keselamatan sangat penting bagi kami dan fokus pertama kami adalah memastikan tidak ada yang terluka. Maka tentu saja kami akan menyelidiki ini sehingga tidak akan pernah terjadi lagi.”

Baca juga: Peneliti Ingin Temukan Motif Kejadian Langka Simpanse Bunuh Gorila

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian

Terkini Lainnya

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com