Pada 18 Januari 2023, Microsoft mengumumkan akan memberhentikan 10.000 pegawai dalam beberapa bulan mendatang.
"(PHK) sebagai respons terhadap kondisi ekonomi makro dan perubahan prioritas pelanggan," kata pembuat sistem operasi Windows itu.
Rencana tersebut mengikuti dua kali PHK yang lebih kecil pada 2022, satu di bulan Juli yang memengaruhi kurang dari satu persen tenaga kerja, dan yang kedua saat Oktober dengan target di bawah 1.000 orang.
Microsoft melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi untuk memenuhi lonjakan permintaan perangkat lunak dan layanan cloud.
Perusahaan yang didirikan Bill Gates itu sekarang memiliki 221.000 pegawai termasuk 122.000 di Amerika Serikat, menurut situs webnya.
Baca juga: PHK Besar-besaran Microsoft, Pangkas 10.000 Pekerjaan
Para pegawai Twitter di seluruh dunia menulis twit melampiaskan rasa frustrasi atau ketidakpercayaan mereka, dan mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu perusahaan paling ikonik di Silicon Valley tersebut.
PHK massal Twitter termasuk kebijakan Elon Musk untuk menutup biaya pembelian media sosial berlogo burung itu senilai 44 miliar dollar AS (Rp 661,84 triliun) yang sebagian dia dapat dari utang.
Baca juga: Elon Musk Kembali Pecat Pegawai Twitter, Surat PHK Dikirim via E-mail Tanpa Basa-basi
Aplikasi perpesanan yang berpusat pada foto itu berusaha bertahan di tengah persaingan dan pendapatan yang menurun.
Meski jumlah penggunanya terus bertambah menjadi 363 juta pengguna harian pada Oktober 2022, Snapchat masih berkutat dengan penurunan profit dan persaingan dari aplikasi lain seperti TikTok.
Baca juga: Kasus PHK Mulai Membanjiri Rusia karena Sanksi Barat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.