Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Perusahaan Teknologi Raksasa yang PHK Massal hingga Belasan Ribu Pegawai

Alphabet Inc, perusahaan induk Google, mengumumkan bahwa mereka memangkas 12.000 pekerjaan di seluruh dunia.

Dikutip dari kantor berita AFP, berikut adalah daftar enam perusahaan teknologi raksasa yang melakukan PHK massal, padahal dulu sempat digdaya.

1. Google

Kepala eksekutif Google dalam memo staf yang dibagikan kepada Reuters menyampaikan, Alphabet selaku perusahaan induk memangkas 12.000 pekerjaan.

Pemangkasan ini mencakup tim di seluruh sektor, termasuk perekrutan dan beberapa fungsi perusahaan, serta beberapa tim teknik dan produk.

PHK bersifat global dan turut meliputi staf di Amerika Serikat, kata Google.

Alasan Amazon PHK adalah ekonomi yang tidak pasti dan telah melakukan perekrutan dengan cepat selama pandemi.

Selama pandemi Covid, Amazon melakukan perekrutan besar-besaran untuk memenuhi lonjakan pengiriman. Jumlah staf di seluruh dunia dilipatgandakan mulai awal 2020 hingga awal 2022.

PHK Amazon adalah yang terbesar dalam pengurangan tenaga kerja baru-baru ini di sektor teknologi AS, dan yang terbesar untuk perusahaan berbasis di Seattle tersebut.

Pada akhir September 2022, grup Amazon memiliki 1,54 juta karyawan di seluruh dunia.

3. Meta

CEO Meta yaitu Mark Zuckerberg pada November 2022 mengumumkan PHK 11.000 pekerjaan atau sekitar 13 persen staf.

Zuckerberg menyebutnya sebagai perubahan paling sulit yang pernah dibuat dalam sejarah Meta, perusahaan yang memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp.

Mark Zuckerberg kepada 87.000 pegawainya pernah berkata, dia memperkirakan peningkatan e-commerce dan aktivitas online selama pandemi akan terus berlanjut, tetapi kemudian mengakui dirinya salah.

Kinerja Meta yang buruk pada 2022 membuat harga sahamnya anjlok, serta penurunan tajam dalam penjualan dan stagnasi jumlah penggunanya.

"(PHK) sebagai respons terhadap kondisi ekonomi makro dan perubahan prioritas pelanggan," kata pembuat sistem operasi Windows itu.

Rencana tersebut mengikuti dua kali PHK yang lebih kecil pada 2022, satu di bulan Juli yang memengaruhi kurang dari satu persen tenaga kerja, dan yang kedua saat Oktober dengan target di bawah 1.000 orang.

Microsoft melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi untuk memenuhi lonjakan permintaan perangkat lunak dan layanan cloud.

Perusahaan yang didirikan Bill Gates itu sekarang memiliki 221.000 pegawai termasuk 122.000 di Amerika Serikat, menurut situs webnya.

Para pegawai Twitter di seluruh dunia menulis twit melampiaskan rasa frustrasi atau ketidakpercayaan mereka, dan mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu perusahaan paling ikonik di Silicon Valley tersebut.

PHK massal Twitter termasuk kebijakan Elon Musk untuk menutup biaya pembelian media sosial berlogo burung itu senilai 44 miliar dollar AS (Rp 661,84 triliun) yang sebagian dia dapat dari utang.

Aplikasi perpesanan yang berpusat pada foto itu berusaha bertahan di tengah persaingan dan pendapatan yang menurun.

Meski jumlah penggunanya terus bertambah menjadi 363 juta pengguna harian pada Oktober 2022, Snapchat masih berkutat dengan penurunan profit dan persaingan dari aplikasi lain seperti TikTok.

https://www.kompas.com/global/read/2023/01/21/143400570/6-perusahaan-teknologi-raksasa-yang-phk-massal-hingga-belasan-ribu

Terkini Lainnya

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke