Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusul Twitter, Perusahaan Induk Facebook Berencana PHK Massal Karyawan Minggu Ini

Kompas.com - 07/11/2022, 14:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Meta, perusahaan induk Facebook, akan menjadi perusahaan teknologi terbaru yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal karyawan minggu ini, menurut laporan media AS.

The Wall Street Journal pada Minggu (6/11/2022), mengutip orang-orang yang mengetahui masalah ini, melaporkan bahwa pemutusan hubungan kerja dapat berdampak pada "ribuan" karyawan Meta.

Pengumuman pengurangan tenaga kerja besar-besaran ini diperkirakan segera diumumkan pada Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Mantan CEO Twitter Jack Dorsey Minta Maaf Setelah Twitter PHK Massal Karyawan

Pada 30 September, Meta memiliki sekitar 87.000 karyawan di seluruh dunia di berbagai platform, yang meliputi situs media sosial Facebook dan Instagram serta platform berbagi pesan, WhatsApp.

Dalam pengumumannya tentang hasil kuartal ketiga yang mengecewakan dari Meta, CEO Mark Zuckerberg mengatakan, staf perusahaan tidak akan bertambah pada akhir 2023, dan mungkin sedikit berkurang.

Rencana terbaru dari Meta mengikuti pengumuman baru-baru ini oleh perusahaan teknologi lain untuk membekukan perekrutan atau memotong tenaga kerja mereka saat industri ini bergulat melawan hambatan ekonomi.

Dilansir dari AFP, perusahaan Silicon Valley Stripe dan Lyft pada Kamis (3/11/2022) mengumumkan PHK skala besar.

Sementara Amazon, milik Jeff Bezos, mengatakan akan membekukan perekrutan di kantor perusahaannya.

Twitter, yang baru diakuisisi oleh Elon Musk, tiba-tiba memecat sekitar setengah dari 7.500 karyawannya minggu lalu.

Baca juga: Twitter Digugat Usai Elon Musk PHK Massal Ribuan Pegawai

Platform yang didukung iklan seperti Facebook dan Google Alphabet menderita pemotongan anggaran pengiklan karena mereka berjuang dengan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Meta pada kuartal ketiga mencatat penurunan keuntungan hingga 52 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi sekitar 4,4 miliar dollar AS.

Harga saham Meta sangat terpukul dengan hasil yang mengecewakan performanya, nilainya jatuh 25 persen dalam satu hari.

Adapun nilai pasar perusahaan selama setahun terakhir turun menjadi 600 miliar dollar AS.

Selain kemerosotan bisnis yang didukung iklan, investor khawatir tentang keputusan Zuckerberg untuk mencurahkan dana besar untuk mengembangkan metaverse.

Baca juga: Elon Musk PHK Massal Pegawai Twitter lewat E-mail

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com