Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

AS Akan Kucurkan Rp 757,5 Miliar untuk Beri Informasi Dunia Luar bagi Warga Korea Utara

Kompas.com - 20/01/2023, 07:45 WIB

Penulis: Julian Ryall (Tokyo)/DW Indonesia

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Memanfaatkan radio dan internet, Pemerintah AS ingin menyebarkan "informasi dari dunia luar“ bagi warga Korea Utara dan mendorong mereka untuk "mengajukan lebih banyak pertanyaan".

Amerika Serikat akan menginvestasikan 50 juta dollar AS (Rp 757,5 miliar) selama lima tahun ke depan untuk menyebarkan informasi tentang dunia luar ke pada warga Korea Utara-dengan harapan dapat meningkatkan citra AS dan Korea Selatan di sana.

Sebagai bagian dari paket pembelanjaan pertahanan tahunan yang lebih luas, Presiden AS Joe Biden menandatangani Undang-Undang Otto Warmbier Melawan Sensor dan Pengawasan Korea Utara akhir Desember lalu.

Baca juga: Trump Pernah Usul Serang Korea Utara dengan Nuklir, Lalu Kambing Hitamkan Negara Lain

Langkah tersebut dirancang untuk melawan sensor dan pengawasan menyeluruh Pyongyang terhadap warganya, dan UU Itu menyandang nama mahasiswa AS yang ditangkap di Pyongyang pada tahun 2016 atas tuduhan subversi dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara karena mencuri poster.

Otto Warmbier (22) dibebaskan pada Juni 2017 dalam keadaan sakit berat dan meninggal di sebuah rumah sakit di Ohio enam hari kemudian.

Berdasarkan undang-undang tersebut, dana akan disalurkan ke US Agency for Global Media, yang secara efektif berfungsi sebagai organisasi promosi pemerintah AS untuk menyiarkan dan menyebarkan informasi ke seluruh dunia.

"Menarik bagi saya karena AS sekarang tampaknya lebih bersedia untuk beroperasi di 'zona abu-abu' yang telah dieksploitasi oleh negara-negara lain selama beberapa waktu sekarang," kata Dan Pinkston, profesor hubungan internasional di Universitas Troy Seoul, kepada DW.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: [Cerita Dunia] Otto Warmbier dan Liburan ke Korut yang Berujung Maut

AS berharap warga Korea Utara mengajukan lebih banyak pertanyaan

Washington sedang mengejar ketinggalan dari Moskwa, yang telah sangat efektif menggalang propaganda yang mendukung tujuan geopolitiknya, kata Dan Pinkston.

Program informasi AS akan fokus pada program radio tambahan ke Utara serta pengembangan "alat kebebasan internet" yang dirancang untuk membantu pengguna menghindari pembatasan akses ke dunia digital oleh Pemerintah Korea Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+