Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Jelang Pesawat Yeti Airlines Jatuh, Penumpang Masih Tertawa dan Lihat Pemandangan Indah

Kompas.com - 19/01/2023, 19:25 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

POKHARA, KOMPAS.com - Sebelum pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal, penumpang bernama Soni Jaiswal (25) sempat melakukan livestream berdurasi 90 detik menggunakan ponselnya.

Video dimulai dengan pesawat mendekati landasan pacu lalu terbang di atas bangunan dan lapangan hijau di Pokhara, kota Nepal di kaki pegunungan Himalaya.

Semuanya tampak normal saat livestream Jaiswal di Facebook menunjukkan pemandangan indah dari jendela pesawat, kemudian beralih ke sesama penumpang yang tertawa.

Jaiswal yang mengenakan sweter kuning juga sempat mengalihkan kamera ke dirinya sendiri dan tersenyum.

Baca juga: Sosok Penumpang yang Rekam Video Jelang Pesawat Yeti Airlines Jatuh di Nepal

Lalu kecelakaan pesawat Yeti Airlines jatuh pun terjadi.

Pesawat tiba-tiba tampak membelok ke kiri. Ponsel Jaiswal secara singkat menangkap tangisan penumpang.

Dalam beberapa detik, video itu menjadi goyah dan merekam suara mesin yang melengking. Menjelang akhir livestream, api besar dan asap memenuhi layar.

Tangkapan layar video detik-detik pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal, Minggu (15/1/2023).Twitter/ @thestatekhabar Tangkapan layar video detik-detik pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal, Minggu (15/1/2023).
Associated Press melaporkan, penerbangan Yeti Airlines dari Kathmandu yang jatuh ke jurang pada Minggu (15/1/2023) menewaskan 72 orang di dalamnya.

Kopilot Yeti Airlines ini adalah Anju Khatiwada (44). Dia menjalani pelatihan pilot selama bertahun-tahun di Amerika Serikat setelah suaminya tewas dalam kecelakaan pesawat tahun 2006 di maskapai yang sama.

Rekan-rekannya menggambarkan Khatiwada sebagai pilot terampil yang sangat termotivasi.

Nepal mengalami serangkaian kecelakaan udara selama bertahun-tahun, sebagian karena medan yang sulit, cuaca buruk, dan armada yang menua.

Pada Selasa (17/1/2023), otoritas setempat mulai menyerahkan beberapa jenazah yang teridentifikasi kepada keluarga masing-masing.

Adapun perekam data pesawat ATR 72-500 tersebut dikirim ke Perancis untuk dianalisis guna menentukan penyebab Yeti Airlines jatuh.

Baca juga:

Di kota Ghazipur India, hampir 430 kilometer selatan lokasi kecelakaan di Nepal, keluarga Jaiswal awalnya bingung dan masih menunggu untuk mengidentifikasi jenazahnya.

Ayahnya, Rajendra Prasad Jaiswal, naik mobil ke Kathmandu pada Senin (16/1/2023) malam dan dijadwalan tiba di ibu kota Nepal malam esok harinya.

“Ini penantian yang sulit,” kata saudara laki-laki Jaiswal, Deepak Jaiswal.

Berita tentang pesawat yang ditumpangi Jaiswal jatuh di Pokhara sampai ke rumahnya beberapa menit setelah insiden terjadi.

Sejumlah stasiun tv berita menyiarkan gambar-gambar puing pesawat yang hancur, masih terbakar, dan mengepulkan asap abu-abu tebal, kata Deepak.

Pihak keluarga sempat tak mau mempercayai berita tersebut dan berharap Soni Jaiswal masih hidup.

Namun, pada Minggu (15/1/2023) malam, semuanya menjadi jelas. Deepak, yang mengonfirmasi keaslian livestream Jaiswal kepada Associated Press, termasuk orang pertama di keluarganya yang menonton video detik-detik Yeti Airlines jatuh.

"Kami tidak percaya berita itu sampai kami melihat videonya," ungkap dia. “Itu menyakitkan.”

Baca juga: Kopilot Yeti Airlines yang Jatuh Ternyata Istri Pilot yang Tewas Kecelakaan Maskapai yang Sama pada 2006

Pesawat Yeti Airlines DHC-6-300 Twin Otter di Bandara Pokhara, Nepal, 27 Maret 2000.PAUL SPIJKERS via WIKIMEDIA COMMONS Pesawat Yeti Airlines DHC-6-300 Twin Otter di Bandara Pokhara, Nepal, 27 Maret 2000.
Sekilas tentang Soni Jaiswal dan Anju Khatiwada

Soni Jaiswal adalah ayah dari tiga anak. Ia bekerja di toko minuman keras lokal di desa Alawalpur Afga, distrik Ghazipur, negara bagian Uttar Pradesh.

Deepak mengatakan, Jaiswal pergi ke Kathmandu untuk mengunjungi Pashupatinath--kuil Hindu untuk dewa Siwa--dan berdoa di sana sebelum berangkat ke Pokhara untuk jalan-jalan bersama tiga teman lainnya.

Tragedi pesawat Yeti Airlines jatuh sangat terasa di Nepal, karena 53 penumpangnya adalah penduduk setempat.

Ratusan kerabat dan teman para korban saling menghibur pada Selasa (17/1/2023) di sebuah rumah sakit.

Keluarga dari beberapa korban yang jenazahnya sudah diidentifikasi langsung menyiapkan pemakaman untuk orang tercinta mereka.

Baca juga: Deretan Kecelakaan Pesawat Jatuh di Nepal dalam Beberapa Tahun

Rekan kopilot Khatiwada juga masih tidak percaya tentang berita ini.

“Dia pilot yang sangat bagus dan sangat berpengalaman,” kata juru bicara Yeti Airlines Pemba Sherpa tentang Khatiwada.

Anju Khatiwada mulai terbang untuk Yeti Airlines pada 2010, empat tahun setelah suaminya, Dipak Pokhrel, tewas dalam kecelakaan pesawat.

Sang suami menerbangkan pesawat DHC-6 Twin Otter 300 untuk Yeti Airlines yang jatuh di distrik Jumla, Nepal. Pesawat itu terbakar, menewaskan sembilan orang di dalamnya. Khatiwada kemudian menikah lagi.

Sherpa menambahkan, Khatiwada adalah pilot terampil dengan sifat ramah. Dia naik pangkat menjadi kapten setelah terbang ribuan jam sejak bergabung dengan maskapai, sebelum insiden Yeti Airlines jatuh merenggut nyawanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com