Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Pesawat Jatuh di Nepal: Harapan Temuan Korban Selamat Disebut Nihil

Kompas.com - 16/01/2023, 16:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

POKHARA, KOMPAS.com – Harapan untuk dapat menemukan korban selamat dalam kecelakaan pesawat Yeti Airlines jatuh di Nepal disebut nihil.

Pesawat ATR 72-500 bermesin ganda dengan penerbangan domestik dari Kathmandu ke Pokhara itu diketahui mengangkut 72 orang.

Pesawat jatuh ke ngarai yang curam, hancur berkeping-keping, dan terbakar saat mendekati pusat Kota Pokhara pada Minggu (15/1/2023) pagi.

Baca juga: Deretan Kecelakaan Pesawat Jatuh di Nepal dalam Beberapa Tahun

Ini menjadi bencana penerbangan terburuk di Nepal sejak 1992.

Kepala Distrik Taksi, Tek Bahadur KC, mengatakan sebanyak 68 jenazah penumpang pesawat Yeti Airlines telah dievakuasi.

Dengan demikian, tinggal empat korban lagi yang belum ditemukan. 

Menurut dia, butuh keajaiban untuk bisa menemukan korban tersisa dalam kondisi selamat.

"Kami sedang mencari empat jenazah lagi. Kami berdoa untuk keajaiban. Tapi, harapan untuk menemukan seseorang yang masih hidup adalah nihil," kata pejabat senior lokal tersebut kepada AFP pada Senin (16/1/2023).

Petugas penyelamat Nepal dilaporkan masih menyisir ngarai atau jurang untuk mencari lebih banyak jenazah di tengah-tengah puing pesawat pada Senin. 

Penyebab pesawat Yeti Airlines jatuh sendiri belum diketahui.

Baca juga: UPDATE Pesawat Jatuh di Nepal: 68 Tewas, Kecelakaan Udara Terburuk dalam 30 Tahun

Tetapi, sebuah video di media sosial yang telah diverisikasi menunjukkan pesawat berbaling-baling ganda itu membelok tiba-tiba dan tajam ke kiri saat mendekati bandara Pokhara.

Tak lama kemudian, sebuah ledakan keras terjadi.

Nepal, yang memiliki catatan keselamatan udara yang buruk, memperingati hari berkabung pada Senin untuk para korban pesawat Yeti Airlines.

Puing-puing pesawat tampak masih berserakan di lokasi kecelakaan pada Senin.

Ini termasuk sisa-sisa kursi penumpang yang hancur dan badan pesawat berwarna putih.

Petugas penyelamat telah bergegas ke lokasi setelah kecelakaan itu, dan mencoba memadamkan api yang berkobar yang menyebabkan asap hitam tebal ke langit.

Sebelumnya, Juru bicara Yeti Sudarshan Bartaula mengatakan, ada 15 warga negara asing di dalam pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal. Mereka antara lain berasal dari India, Rusia, Korea Selatan, Argentina, Australia, Perancis, dan Irlandia, 

Sisa penumpang pesawat jatuh di Nepal adalah warga negara tersebut.

Baca juga: UPDATE Pesawat Jatuh di Nepal: 67 Orang Dipastikan Tewas, 36 Masih di Jurang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com