Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Akui Dokumen Rahasia AS Ditemukan di Perpustakaan Pribadinya

Kompas.com - 13/01/2023, 07:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden mengakui sebuah dokumen bercap rahasia dari masanya sebagai wakil presiden Amerika Serikat dulu telah ditemukan di “perpustakaan pribadi” di rumahnya di Wilmington, Delaware, bersama sejumlah dokumen lain yang ditemukan di garasinya.

“Mereka menemukan sejumlah kecil dokumen bercap rahasia di area penyimpanan barang dan lemari arsip di rumah saya dan di perpustakaan pribadi saya,” kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Kamis (12/1/2023).

Dia mengaku siap “bekerja sama sepenuhnya” dengan penyelidikan Departemen Kehakiman AS soal bagaimana informasi rahasia dan dokumen pemerintahan bisa berada di kediaman dan kantor bekas institutnya di Washington.

Baca juga: Ibu Negara AS Jill Biden Jalani Operasi Angkat Dua Sel Kanker

“Ini ditemukan dalam kasus (institute) Biden Penn. Begitu selesai, Departemen Kehakiman langsung diberitahu dan para pengacara mengatur agar Departemen Kehakiman mengambil dokumen tersebut,” terang Biden, sebagimana dikutip dari AFP.

Dia tidak mengungkap kapan rangkaian dokumen yang terbaru ditemukan.

Biden hanya mengatakan bahwa peninjauan oleh pengacaranya tentang kemungkinan lokasi penyimpanan telah selesai dilakukan pada Rabu (11/1/2023) malam.

Para pengacara menemukan rangkaian dokumen pertama pada 2 November lalu, beberapa hari sebelum pemilu paruh waktu. Tapi, mereka baru mengungkap temuan itu secara publik pada Senin (9/1/2023).

Penemuan dokumen rahasia Biden itu nyatanya terjadi di tengah upaya pihak berwenang menyelidiki skandal yang lebih besar, yang melibatkan pendahulunya, Donald Trump.

Donald Trump kedapatan menyimpan banyak dokumen negara di kediamannya di Florida setelah meninggalkan Gedung Putih pada 2021.

Baca juga: Biden Terkejut Soal Temuan Dokumen Rahasia, Janji Akan Bekerja Sama

FBI lantas menyita sekitar 11.000 dokumen setelah menggeledah kediaman Trump Agustus lalu.

Trump terancam dakwaan menghalang-halangi proses penegakan hukum.

Tuntutan Penyelidikan

Ketua DPR AS Kevin McCarthy dari Partai Republik pada Kamis menyerukan penyelidikan Kongres terhadap Presiden Joe Biden setelah dokumen rahasia ditemukan di rumahnya di Wilmington.

"Kongres harus menyelidiki ini," kata McCarthy, merujuk pada penyelidikan Departemen Kehakiman terhadap Donald Trump karena menyimpan lebih dari 100 dokumen rahasia di rumahnya di Palm Beach, Florida.

“Kapan FBI akan menggerebek rumah-rumah Joe Biden yang banyak, bahkan mungkin Gedung Putih,” tulis Trump di situs media sosialnya Truth Social.

Baca juga: Dokumen Rahasia Ditemukan di Kantor Lembaga Think Tank Biden

Tim Biden mengatakan apabila terjadi kesalahan dalam penanganan dokumen resminya, pemerintah telah langsung mengambil tindakan untuk memperbaiki kesalahan itu.

Setelah rangkaian dokumen pertama ditemukan di bekas kantor Joe Biden di lembaga think tank Penn Biden Center pada November lalu, para pengacara langsung menyerahkannya ke Arsip Nasional, yang menangani dokumen negara, kata kantor penasihat Gedung Putih.

Pengacara Biden kemudian menyusuri lokasi-lokasi lain yang mungkin menyimpan dokumen yang menyasar.

Dalam upaya meredam tuduhan campur tangan politis, Jaksa Agung AS Merrick Garland telah menunjuk penasihat khusus independen pada Kamis guna menyelidiki dugaan kesalahan penanganan dokumen rahasia oleh Presiden Joe Biden.

Garland mengatakan Robert Hur akan memeriksa apakah penemuan dokumen rahasia pemerintah di rumah Biden dan di lembaga penelitian yang terkait dengan presiden melanggar undang-undang atau tidak.

Robert Hur adalah seorang pengacara swasta dan mantan jaksa penuntut pemerintah.

Baca juga: Kevin McCarthy Jadi Ketua DPR AS, Biden: Saya Siap Bekerja Sama Demi Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com