Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Ancaman China, Taiwan Minta Jerman Bantu Jaga Ketertiban Regional

Kompas.com - 11/01/2023, 11:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta Jerman untuk membantu menjaga ketertiban regional.

Permintaan itu disampaikan Tsai saat bertemu sejumlah anggota parlemen senior Jerman yang mengunjungi Taiwan, Selasa (10/1/2023).

Tsai menjamu sejumlah anggota parlemen Jerman di Kantor Kepresidenan Taiwan.

Baca juga: China Latihan Tempur Lagi Dekat Taiwan, Fokus Serangan Laut dan Darat

 

Dia menuturkan, untuk menghadapi ekspansi dari pihak otoriter, kekuatan demokrasi harus bersatu.

“Mulai tahun depan, wajib militer Taiwan akan diperpanjang menjadi satu tahun. Ini akan meningkatkan kemampuan pertahanan kami dan menunjukkan tekad kami untuk mempertahankan tanah air kami dan menjaga demokrasi,” kata Tsai.

“Kami menantikan Taiwan, Jerman, dan mitra demokrasi lainnya bersama-sama menjaga ketertiban dan kemakmuran kawasan,” sambung Tsai.

Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya, mendapat dukungan dari sejumlah negara Barat dalam menghadapi peningkatan ancaman militer China.

Baca juga: 17 Pesawat dan 3 Kapal China Dekati Taiwan, Taipei Siaga

Seperti kebanyakan negara lainnya, Jerman tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan.

Saat ini, Jerman sedang menggodok strategi baru mengenai hubungannya dengan China dan bertujuan mengurangi ketergantungannya pada Beijing.

Kepala komite pertahanan parlemen Jerman, Marie-Agnes Strack-Zimmermann, mengatakan kepada Tsai bahwa Jerman dan Taiwan berteman.

Dia juga menuturkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina merupakan peringatan bagi seluruh dunia.

Baca juga: Pensiunan Jenderal AS: China Bersiap Perang Lawan Taiwan

“Itulah alasan mengapa kami datang ke negara Anda, ke pulau Anda yang indah, untuk mengatakan (kepada) dunia bahwa kami berdiri berdampingan sebagai negara demokratis,” ucap Strack-Zimmermann.

Di satu sisi, China menyatakan kemarahannya atas kunjungan delegasi Jerman ke Taiwan.

Kementerian Luar Negeri China bahwa menyinggung masa lalu Jerman saat Perang Dunia II.

“Kami ingin menunjukkan bahwa akar penyebab masalah Taiwan justru berasal dari hukum rimba, hegemoni, kolonialisme, dan militerisme yang pernah merajalela di dunia. China sangat terpengaruh oleh hal itu. Jerman memiliki sejarah yang dalam dan tragis pelajaran dalam hal itu,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin.

Baca juga: Taiwan: Pertaruhan Besar dalam Konflik AS dan China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com