Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irvan Maulana
Direktur Center of Economic and Social Innovation Studies (CESIS)

Peneliti dan Penulis

Eskalasi Konflik Geoekonomi Semikonduktor AS-China

Kompas.com - 09/01/2023, 12:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ini yang menyebabkan China mengalahkan Taiwan dalam bisnis semikonduktor selama dua tahun terakhir. Inilah yang menyebakan AS khawatir dan berusaha membatasi kedigdayaan semikonduktor China yang terus meningkat sebesar 9 persen, penjualan tahunannya mungkin mencapai 114 miliar dolar AS tahun 2024.

Selain itu, kebangkitan tekno-nasionalisme di China akan menimbulkan persaingan dan konflik dengan AS berlomba-lomba membuat keganasan sendiri sekaligus mandiri dalam industri semikonduktor.

China sudah cukup lama mengejar keunggulan teknologi canggih AS dan bersaing dalam microchip. Kebangkitan tekno-nasionalisme di Cina akan menimbulkan persaingan dan konflik dengan AS yang baru saja mengesahkan Undang-Undang CHIPS untuk mempertahankan keunggulan kompetitif atas China.

 

Konsumen Akan Buntung

Sekarang pertanyaannya, siapa yang akan memenangkan perang chip? Perang chip merupakan konflik geoekonomi tanpa senjata yang akan melibatkan banyak sekutu. Sangat sulit untuk menentukan pemenang perang chip, karena AS merupakan hegemon chip global, beberapa negara akan mencoba berkoalisi dengan AS dan sekutunya.

AS akan mendominasi teknologi semikonduktor untuk kecerdasan buatan dan instalasi militer. Tak akan tinggal diam, China juga akan mengambil alih mikroelektronika cloud computing dan perangkat elektronik.

Namun, di setiap perang baik yang bersifat geopoltik maupun geoekonomi, tidak akan ada pemenangnya. Pada akhirnya yang paling dirugikan adalah konsumen akhir. Perang chip juga dinilai mengancam stabilitas rantai pasokan industri global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com