Ini yang menyebabkan China mengalahkan Taiwan dalam bisnis semikonduktor selama dua tahun terakhir. Inilah yang menyebakan AS khawatir dan berusaha membatasi kedigdayaan semikonduktor China yang terus meningkat sebesar 9 persen, penjualan tahunannya mungkin mencapai 114 miliar dolar AS tahun 2024.
Selain itu, kebangkitan tekno-nasionalisme di China akan menimbulkan persaingan dan konflik dengan AS berlomba-lomba membuat keganasan sendiri sekaligus mandiri dalam industri semikonduktor.
China sudah cukup lama mengejar keunggulan teknologi canggih AS dan bersaing dalam microchip. Kebangkitan tekno-nasionalisme di Cina akan menimbulkan persaingan dan konflik dengan AS yang baru saja mengesahkan Undang-Undang CHIPS untuk mempertahankan keunggulan kompetitif atas China.
Sekarang pertanyaannya, siapa yang akan memenangkan perang chip? Perang chip merupakan konflik geoekonomi tanpa senjata yang akan melibatkan banyak sekutu. Sangat sulit untuk menentukan pemenang perang chip, karena AS merupakan hegemon chip global, beberapa negara akan mencoba berkoalisi dengan AS dan sekutunya.
AS akan mendominasi teknologi semikonduktor untuk kecerdasan buatan dan instalasi militer. Tak akan tinggal diam, China juga akan mengambil alih mikroelektronika cloud computing dan perangkat elektronik.
Namun, di setiap perang baik yang bersifat geopoltik maupun geoekonomi, tidak akan ada pemenangnya. Pada akhirnya yang paling dirugikan adalah konsumen akhir. Perang chip juga dinilai mengancam stabilitas rantai pasokan industri global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.