Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Semikonduktor: AS Larang Perusahaan Teknologi Canggih Bangun Pabrik di China

Kompas.com - 07/09/2022, 19:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) yang menerima dana federal akan dilarang membangun fasilitas "teknologi canggih" atau pabriknya di China selama 10 tahun, menurut aturan baru yang dikeluarkan pemerintahan Joe Biden.

Pedoman tersebut diresmikan sebagai bagian dari program CHIPS 50 miliar dollar AS (Rp 747 triliun), yang bertujuan untuk membangun industri semikonduktor lokal.

Aturan ini juga diaktifkan setelah kelompok bisnis mendorong lebih banyak dukungan pemerintah, dalam upaya mengurangi ketergantungan pada China.

Baca juga: Provokator Semikonduktor

"Kami akan menerapkan pagar pembatas untuk memastikan mereka yang menerima dana CHIPS tidak dapat membahayakan keamanan nasional ... mereka tidak diizinkan menggunakan uang ini untuk berinvestasi di China," menurut Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo., menjelaskan US Chips and Science Act.

Lebih lanjut kata dia, aturan ini membuat perusahaan AS penerima Bantuan CHIPS tidak dapat mengembangkan teknologi terdepan di China, untuk jangka waktu sepuluh tahun.

"Perusahaan yang menerima uang hanya dapat memperluas cabang pabrik berteknologi tinggi mereka di China untuk melayani pasar China."

AS dan China terkunci dalam perselisihan jangka panjang mengenai perdagangan dan teknologi.

Industri “Negeri Paman Sam” kini dihadapkan pada kekurangan microchip global yang telah memperlambat produksi.

Baca juga: Ingin Saingi China, Biden Kucurkan Subsidi Besar ke Industri Semikonduktor AS

Pada Agustus, Presiden AS Joe Biden akhirnya menandatangani undang-undang yang menjanjikan 280 miliar dollar AS (Rp 4,2 kuadriliun) untuk manufaktur teknologi tinggi dan penelitian ilmiah, di tengah kekhawatiran bahwa AS kehilangan keunggulan teknologinya dari China.

Investasi tersebut termasuk keringanan pajak bagi perusahaan yang membangun pabrik pembuatan chip komputer di AS.

AS saat ini memproduksi sekitar 10 persen dari pasokan global semikonduktor, yang merupakan kunci untuk segala hal mulai dari mobil hingga ponsel, pasarnya turun dari hampir 40 persen pada 1990.

Kedutaan Besar China di Washington telah menentang RUU semikonduktor AS, menyebutnya mengingatkan pada "mentalitas Perang Dingin."

Baca juga: Semikonduktor, “Senjata Rahasia yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Beberapa pembuat chip AS sudah mengalami dampak tindakan keras Washington dalam menjual teknologi AS ke China. Awal bulan ini, Nvidia dan AMD diberitahu oleh pejabat AS untuk menghentikan penjualan chip kecerdasan buatan ke China.

Dan Ives dari Wedbush Securities menyebut pembatasan itu sebagai "pukulan yang mengejutkan" untuk Nvidia.

"Ini benar-benar memberikan gangguan krusial di China dan itu benar-benar akan mengobarkan api dalam hal geopolitik (ketegangan)," kata Ives kepada BBC.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com