Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2023, 22:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Pendiri pasukan tentara bayaran Rusia Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, membebaskan para narapidana yang telah menyelesaikan kontrak mereka dalam perang di Ukraina.

Dia meminta para narapidana tersebut untuk tidak tergoda membunuh ketika sudah kembali di kehidupan warga sipil, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (5/1/2023).

Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari, Prigozhin muncul dari bayang-bayang dan merekrut ribuan orang dari penjara.

Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan 800 Tentara Rusia dalam 24 Jam

Prigozhin menawarkan para narapidana kesempatan untuk bebas dan menikmati kehidupan sebagai warga sipil jika mau diterjunkan ke beberapa pertempuran paling berbahaya di Ukraina.

Prigozhin telah mendapat sanksi dari negara-negara Barat atas perannya di Grup Wagner.

Kantor berita RIA merilis rekaman Prigozhin berjabat tangan dengan kelompok narapidana pertama yang telah dibebaskan setelah diterjunkan di medan perang selama enam bulan.

“Jangan minum terlalu banyak, jangan pakai narkoba, jangan memperkosa,” kata Prigozhin kepada para mantan narapidana yang disambut gelak tawa.

Baca juga: Serangan Mematikan Ukraina Ungkap Kelemahan Baru Rusia

Dia menambahkan, polisi seharusnya juga memperlakukan para narapidana yang dibebaskan tersebut dengan hormat.

“Kalian telah belajar banyak - pertama-tama: bagaimana cara membunuh musuh. Aku benar-benar tidak ingin kalian melatih skill itu di wilayah terlarang. Jika kalian ingin membunuh musuh lagi, kembali,” ujar Prigozhin.

Para mantan tahanan diterbangkan dari lokasi rahasia yang menurut RIA berada di wilayah Krasnodar, Rusia selatan.

Prigozhin menuturkan, mantan narapidana yang selamat dari medan perang dianugerahi medali keberanian.

“Saya harap adrenalin yang kalian habiskan selama setengah tahun terakhir ini akan cukup untuk setidaknya sebulan,” kata Prigozhin sambil tersenyum.

Baca juga: Zelensky Yakin Rusia Siap untuk Serangan Besar Baru

“Beberapa dari kalian, saya melihat untuk terakhir kalinya. Beberapa lainnya, saya akan melihat lagi,” sambung Prigozhin.

Dia dianggap sebagai orang terkuat dari sekelompok sekutu Putin.

Reuters melaporkan, Prigozhin mengendalikan pasukan keamanan swasta yang merekrut perwira tinggi militer, mantan mata-mata, dan narapidana.

Prigozhin sempat menjalani hukuman sembilan tahun penjara di era Uni Soviet karena perampokan dan kejahatan lainnya sebelum terjun ke bisnis keamanan pada 1990-an.

Tahun lalu, dia mengaku ikut campur dalam pemilu AS dan untuk pertama kalinya mengakui perannya dalam mendirikan Grup Wagner.

Baca juga: 89 Tentara Rusia Tewas Diserang Roket Ukraina, Kelompok Nasionalis: Komandan Tidak Becus

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Global
Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Global
Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Global
Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Akan Jadi Negara Pertama di Asia Tenggara yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Jumlah Warga Palestina yang Dibebaskan dan Ditahan Israel Saat Gencatan Senjata Hampir Sama Banyaknya

Global
Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Raja Malaysia Minum Cendol bareng Pangeran Monako di Warung Pinggir Jalan

Global
Polisi Australia Tewaskan Lansia 95 Tahun dengan Pistol Kejut Listrik

Polisi Australia Tewaskan Lansia 95 Tahun dengan Pistol Kejut Listrik

Global
Rangkuman Hari Ke-643 Serangan Rusia ke Ukraina: Istri Kepala Intelijen Ukraina Diracun | Rusia Tembaki Seredyna-Buda

Rangkuman Hari Ke-643 Serangan Rusia ke Ukraina: Istri Kepala Intelijen Ukraina Diracun | Rusia Tembaki Seredyna-Buda

Global
Serangan ke Pasukan AS di Irak dan Suriah Berhenti sejak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Serangan ke Pasukan AS di Irak dan Suriah Berhenti sejak Gencatan Senjata Israel-Hamas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com