Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Pele Masih Hidup di Usia 100 Tahun, Tak Sadar Sang Anak Meninggal

Kompas.com - 04/01/2023, 19:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SANTOS, KOMPAS.com - Prosesi pemakaman Pele pada Selasa (3/1/2023) melewati rumah ibunya, Celeste Arantes, yang masih hidup di usia 100 tahun.

Pele meninggal pada 29 Desember 2022 di usia 82 tahun, sedangkan ibunya yang dikenal sebagai Dona Celeste di Brasil merayakan ulang tahun ke-100 pada 20 November 2022, tepat ketika Piala Dunia Qatar dimulai.

Dona Celeste berusia 17 tahun ketika melahirkan anak pertamanya, Pele, pada 23 Oktober 1940.

Baca juga: Tempat Permakaman Pele Tertinggi di Dunia, Berupa Replika Stadion dengan Rumput Buatan

Anggota keluarga mengatakan, Dona Celeste mengalami kesulitan kognitif dan tidak menyadari putranya yang terkenal di dunia telah meninggal.

"Dia baik-baik saja, tapi dia berada di dunianya sendiri," kata putrinya, Maria Lucia yang tinggal bersamanya di tenggara kota Santos, kepada ESPN pada Jumat (30/12/2022).

Kata Pele tentang ibunya

Celeste Arantes menikah dengan ayah Pele, Joao Ramos do Nascimento, pada usia 16 tahun. Mereka juga memiliki seorang putra lagi, Jair, yang meninggal pada 2020 karena kanker. Penyakitnya sama dengan yang merenggut nyawa Pele.

Sebagai ibu rumah tangga, Dona Celeste mendedikasikan hidupnya untuk merawat anak-anaknya.

"Sejak kecil, saya diajari nilai cinta dan kedamaian olehnya," tulis Pele di Instagram pada hari ulang tahun ibunya yang ke-100, bersama tiga foto mereka berbarengan di berbagai usia.

"Saya punya lebih dari 100 alasan untuk bersyukur menjadi putranya. Saya membagikan foto-foto ini ke Anda, dengan penuh emosi untuk merayakan hari ini. Terima kasih atas setiap hari di sisimu, Ibu," demikian caption Instagram Pele, dikutip dari kantor berita AFP.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pele? (@pele)

Baca juga:

Sembilan hari kemudian, Pele dirawat di rumah sakit di Sao Paulo, tempat dia meninggal kemudian.

Ayah Pele, mantan pesepak bola yang dijuluki "Dondinho", meninggal pada 1996.

Pele sering bercerita tentang janjinya menjuarai Piala Dunia untuk Brasil setelah melihat ayahnya menangis saat Selecao kalah di final 1950 di kandang sendiri dari Uruguay.

Delapan tahun kemudian, Pele membawa Brasil meraih gelar pertama dari lima titel Piala Dunia yang dikoleksi Tim Samba sampai sekarang.

Dia membantu Brasil meraih tiga Piala Dunia--1958, 1962, dan 1970--dan menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah yang mencapai prestasi tersebut.

Terlepas dari gemerlap kariernya dan panjangnya daftar penghargaan, Pele mengatakan bahwa orangtuanya selalu mengajarinya kesopanan.

"Saya tidak pernah berpikir saya yang terbaik atau lebih dari orang lain. Begitulah cara saya dibesarkan," ucapnya dalam film dokumenter Netflix tahun 2021 tentang hidupnya.

Baca juga: Moacir Barbosa, Kisah Tragis Kiper yang Dikucilkan Brasil karena Blunder di Piala Dunia 1950

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com